Lihat ke Halaman Asli

Jatuh Bangun Taruna AKPELNI

Diperbarui: 4 April 2017   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Untuk sebagian orang mendengar nama lembaga ini mungkin bukanlah hal yang baru, karena peminat calon mahasiswanya bisa terbilang banyak. Hal itu terbukti dari semakin meningkatnya jumlah mahasiswa baru yang mendaftar di akademi ini. Pendaftarnya tersebar dari seluruh Indonesia mulai dari sabang sampai merauke. Tak pelak lagi, akademi ini menjadi tempat bersatunya berbagai macam karakter, budaya, adat dan kepercayaan. Tentu saja jumlah mahasiswa itu masih didominasi dari pulau jawa khususnya jawa tengah.

AKPELNI (akademi pelayaran dan niaga Indonesia) merupakan salah satu akademi pelayaran swasta terbaik di Indonesia. Akademi yang telah berdiri sejak 17 September 1964 ini mempunyai tiga jurusan utama yaitu Tehnika, Nautika dan KPN. Akademi yang berlokasi di Jl. Pawiyatan Luhur II/17 Bendan Dhuwur Semarang ini tak henti-hentinya berbenah diri demi meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme lulusannya. Salah satu program pengembangan mahasiswanya adalah the accelerated English course and training selama satu bulan penuh. Program ini diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa baru dimana mahasiswa diharuskan mengikuti kegiatan tersebut tanpa terkecuali.

Berkenaan dengan pengembangan kemampuan mahasiswa tersebut kampus menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga kursus bahasa inggris di sekitar Semarang. Tak tanggung-tanggung, bahkan kampus mencari langsung informasi mengenai lembaga kursus di Jawa Timur tepatnya di sebuah daerah yang terkenal dengan sebutan “kampung inggris” yaitu Tulungrejo – Pare – Kediri. Setelah berkeliling dari satu lembaga kursus ke lembaga kursus lainnya akhirnya perwakilan kampus AKPELNI memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan salah satu lembaga yang ada disana. Lembaga itu bernama “ALIFIA INSTITUTE”. Dari sinilah cerita mengenai AKPELNI dan TARUNA dimulai.

ALIFIA INSTITUTE merupakan salah satu lembaga kursus yang mendapatkan ijin operasional dari Dinas Pendidikan setempat. Kursus yang terletak di Jln. Dahlia No. 15B Tulungrejo, Pare ini mempunyai beberapa program, baik program khusus atau paket. Lembaga ini juga menyediakan English camp. bagi siswa yang ingin belajar sekaligus camp di tempat yang sama. Pendek kata, penulis mempunyai jalinan komunikasi dengan direktur lembaga ini yang kemudian berlanjut membentuk sebuah kerjasama pembelajaran antara tutor, direktur, pihak kampus dan taruna AKPELNI.

Program pertama dimulai pada tahun 2011 antara Kampus AKPELNI dan ALIFIA INSITUTE. Kontrak kerjasama berdurasi selama 1 bulan penuh dengan 3x pertemuan tiap harinya. Bakir Riyanto selaku pimpinan lembaga ini menjalin kerjasama dengan kampus dalam hal pengembagan kemampuan bahasa inggris khususnya Daily English Conversation. Beliau menyampaikan bahwa tujuan utama kerjasama tersebut adalah untuk membuat taruna mampu berkomunikasi dalam bahasa inggris. Hasilnya, kampus merasa puas dengan hasil yang dicapai dan memperpanjang kerjasama di tahun berikutnya.

Namun, ada sedikit perbedaan antara tahun 2011 dan 2012. Pada tahun 2012 Alifia membentuk 2 kelas khusus yaitu TOEFL dan Debate class dengan harapan kelas tersebut mampu mewadahi taruna yang mempunyai kemampuan diatas teman-temannya yang lain agar semakin meningkatkan kemampuan bahasa inggris mereka. Kerjasamapun berlanjut sampai saat ini, dimana ALIFIA INSTITUTE kembali membuat program khusus yaitu English Day at Dormitory. Nah, lewat program inilah penulis menemukan betapa susahnya menjadi seorang taruna. Bukan hanya hal makan, mandi, belajar dan tidur saja yang diatur tapi pembinaan fisik dan mental selalu menjadi ujung tombak akademi ini. Akademi yang berbentuk semi militer ini menekankan juga kerjasama, kekompakan, kekeluargaan dan disiplin. Tak terelakkan lagi, jika salah satu dari anggota taruna membuat kesalahan maka 1 kelas bisa menanggung semua getahnya.

Tak cukup hanya itu, pembinaan kedisiplinan, fisik dan mental dilakukan setiap hari bahkan setiap saat. Setiap akan masuk asrama, laporan sudah menjadi sebuah keharusan. Ditambah lagi inspeksi oleh senior-senior taruna dilaksananakan setiap malam. Sudah bisa dipastikan malam-malam taruna seakan-akan selalu menjadi mimpi buruk buat taruna baru. Mereka habiskan malam mereka dengan ketakutan akan senior mereka dan hukuman yang menghantui mereka setiap saat. Tak terbayangkan seperti apa sistem pendidikan yang benar-benar militer jika semi militer sudah seperti itu. Penulispun baru mengenal istilah taruna, junior, senior hanya ketika ada di AKPELNI yang sebelumnya tak pernah tau bahkan tak mau tau dengan sistem pendidikan semacam itu.

Jatuh bangun sepertinya cocok untuk judul artikel ini karena itulah yang dialami taruna AKPELNI. Tiap hari mereka berkutat dengan hukuman dan hukuman, tugas dan tugas, latihan dan latihan. Push up, sit up, sujud AKPELNI disitulah jatuh bangun taruna yang selama ini mereka rasakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline