Lihat ke Halaman Asli

Nurry Savitri

Just a mom

Pentingnya Menerapkan Pendidikan Finansial Pada Anak

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

141206343132725346

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi orang yang sukses. Untuk itu mereka membekali anak-anaknya dengan kecerdasan akademis yang tinggi. Namun, memiliki kecerdasan akademis saja ternyata belum cukup untuk mewujudkan standar kehidupan yang diinginkan. Oleh karena itu, anak-anak perlu dibekali dengan kecerdasan non akademis yang mendukung kehidupannya kelak. Salah satu bentuk pendidikan non akademis yang bisa diberikan orang tua adalah pendidikan finansial.

Apa itu pendidikan finansial?

Pendidikan finansial bisa dikatakan adalah mengajari anak untuk bisa memahami ilmu keuangan. Dengan menerapkan pendidikan finansial, anak-anak diajari cara mengelola uang dengan baik. Tujuan dari pendidikan finansial ini agar anak terbiasa mengatur masalah finansialnya sejak dini. Jika pendidikan finansial ini sudah diajarkan sejak kecil, maka anak bisa memahami mana kebutuhan yang harus diutamakan, mereka bisa belajar untuk menyimpan uang serta menghemat pengeluaran sendiri.

Apa pentingnya pendidikan finansial?

Untuk mencapai kesuksesan, tidak hanya diperlukan kecerdasan secara akademis saja tetapi juga kecerdasan mental dan emosional. Menurut Daniel Goleman (Emotional Intelligence – 1996) : orang yang mempunyai IQ (INTELLEGENCE QOUTIENT) tinggi tapi EQ (EMOTIONAL QOUTIENT) rendah cenderung mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ-nya rata-rata tetapi EQ-nya tinggi. Artinya bahwa penggunaan EQ atau olahrasa justru menjadi hal yang sangat penting, dimana menurut Goleman dalam dunia kerja, yang berperan dalam kesuksesan karir seseorang adalah 85% EQ dan 15% IQ. Jadi, peran EQ sangat signifikan.

EQ merupakan kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan dengan orang lain. Dengan kata lain, EQ berhubungan dengan tingkat emosi dan kepiawaian anak dalam memanajemen dirinya sendiri. Nah, disinilah pendidikan finansial perlu diterapkan.

Pendidikan finansial berkaitan dengan kemampuan mengelola keuangan. Jika sedari kecil anak-anak tidak diajarkan untuk melek finansial, maka perilaku yang bisa saja muncul saat dewasa adalah perilaku boros. Dan, perilaku seperti ini tentunya bisa menghambat jalan kesuksesan seseorang.

Penerapan Pendidikan Finansial di Keluarga

Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam mengajarkan anak melek finansial. Agar anak memiliki kemampuan melek finansial yang baik, maka orang tua juga harus memberikan contoh terlebih dahulu untuk melek finansial. Sebab, kesuksesan keuangan juga berkaitan dengan masalah kebiasaan. Maka, orang tua perlu mendidik kebiasaan melek finansial sejak dini pada anak-anaknya.

Salah satu contoh mengajari anak melek finansial adalah dengan uang saku. Orang tua bisa memberikan uang saku pada anaknya setiap bulan dengan jumlah yang tetap. Agar anak berusaha hemat dengan uang saku yang dimilikinya, orang tua bisa berpesan pada anak agar tidak menggunakan uang saku tersebut diluar kepentingan sekolah. Pesan khusus juga bisa ditambahkan agar anak lebih bisa teliti dan menjaga uangnya, misalnya dengan tidak ada tambahan uang saku lagi jika ternyata uang saku itu sudah habis sebelum masa satu bulan.

Uang saku juga berguna juga untuk mengajari anak kebiasaan baik dan keterampilan dalam bidang keuangan seperti:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline