Desa Sidomulyo yang terletak di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur menerima 9 mahasiswa KKN Kelompok 332 dari UNS Surakarta. Disambut di kantor desa, kelompok ini kemudian melaksanakan survei keliling desa yang dipandu oleh perangkat desa.
Survei dilaksanakan agar dapat mendalami mengenai apa saja potensi dan permasalahan yang terdapat di Desa Sidomulyo. Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah potensi pariwisata yang dimiliki oleh Desa Sidomulyo.
Akan tetapi, setelah ditelusuri diketahui bahwa Desa Sidomulyo memiliki tempat wisata yang sangat banyak yang mana tidak hanya berupa pantai, namun juga terdapat gua dan kebudayaan Jangkrik Genggong. Oleh karena itu, Kelompok KKN 332 ingin mengembangkan potensi pariwisata di Desa Sidomulyo karena melihat kondisi di lapangan yang masih terbilang sepi.
Kebudayaan Jangkrik Genggong merupakan upacara yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Sidomulyo setiap Selasa Kliwon di bulan Dzulqaidah. Upacara tersebut berjalan satu hari penuh dimulai pada pagi hari dengan acara bersih-bersih desa dilanjut dengan meletakkan sesajen pada 5 sumber mata air untuk menghormati leluhur yang mendirikan Desa Sidomulyo berdasarkan cerita rakyat. Upacara diakhiri dengan acara yang paling dinantikan oleh masyarakat dan wisatawan mancanegara, yaitu tarian Jangkrik Genggong.
Oleh sebab itu, Ketua Kelompok KKN 332 UNS, Ahmad, mengambil keputusan untuk melaksanakan program kerja yang dapat meningkatkan promosi pariwisata dan kebudayaan Desa Sidomulyo. Beberapa diantaranya yaitu pembuatan akun @pesona.sidomulyo di media sosial Instagram untuk mempromosikan Desa Sidomulyo sebagai destinasi wisata.
Selain itu, Kelompok KKN 332 juga melakukan sosialisasi mengenai perencanaan pariwisata dengan harapan pariwisata Desa Sidomulyo dapat terangkat dan dikenal oleh banyak wisatawan.
Selanjutnya, dengan peningkatan wisatawan diharapkan pula dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Sidomulyo. Agar Jangkrik Genggong lebih dikenal oleh masyarakat luas, Kelompok KKN 332 memanfaatkan teknologi QR Code yang efisien untuk mempublikasikan budaya tersebut dan mengenalkan pada setiap wisatawan yang datang. Kelompok KKN 332 juga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H