Korea Selatan yang dijuluki sebagai negeri ginseng ini menjadi salah satu negara dengan industri film yang cukup kuat untuk bersaing dengan industri film negara negara besar. Bagaimana tidak? Produksi film Korea Selatan menduduki peringkat 5 besar yang bersaing dengan Amerika, Jepang, China dan negara lainnya.
Industri film Korea Selatan ini mulai terbentuk setelah mengalami beberapa peristiwa seperti penjajahan Jepang, Perang Korea maupun penyensoran yang dilakukan oleh pemerintah. Awal dari industri film ini dengan munculnya film film yang berkaitan dengan pembebasan, mengingat industri ini berkembang setelah adanya Perang Korea yaitu pada tahun 1950an.
Hadirnya teknologi ini membantu berkembangnya industri film ini khususnya di Korea Selatan. Mulai dari segi produksi film hingga promosi film tersebut menggunakan teknologi yang memudahkan orang untuk menjangkau film yang saat ini tidak hanya tayang di bioskop melainkan hadir layanan video on demand seperti Netflix, Disney+ dan platform lainnya.
Tentunya dengan hadirnya layanan tersebut persebaran film menjadi lebih luas. Penonton dari berbagai belahan dunia ini dapat ikut menikmati film terbaru khususnya film dari Korea Selatan. Kemajuan teknologi ini memudahkan para pembuat film untuk mendistribusikan karya karya mereka.
Film film yang dihasilkan oleh Korea Selatan ini semakin banyak dengan beragam genre. Kreativitas serta inovasi meningkat dari tahun ke tahun yang terlihat pada kualitas produksi film yang tinggi dan juga dengan adanya dukungan kru serta aktor yang berbakat dan adanya dukungan dari pemerintah. Namun, dibalik kelebihan tersebut terdapat beberapa kekurangan maupun tantangan dari industri film ini yaitu persaingan yang ketat di pasar internasional. Banyak film yang diproduksi juga kurang menarik perhatian para audiens ditengah konten yang beragam. Beberapa tahun belakangan ini, ndustri film di Korea Selatan ini juga mengalami krisis terkait biaya produksi dan kenaikan bayaran pada aktor.
Tidak hanya menghadapi beberapa krisis, industri film ini juga menyimpan sisi gelap yang mungkin beberapa orang tahu seperti jam kerja yang berlebihan karena mereka ingin produksi filmnya selesai secepat mungkin. Tindakan pembullyan dan pelecehan seksual juga menjadi sisi gelap dari industri ini namun tidak banyak yang diunggah ke media. Korea Selatan ini juga terkenal sebagai netizen yang cukup obsesif dengan idolanya terutama dengan para aktor dan hal tersebut menyebabkan adanya pembullyan kepada aktor lain maupun penggemar dari aktor lain tersebut. Tindakan yang dilakukan oleh penggemar ini juga dapat mengganggu ketenangan para aktor dan mereka kerap disebut sebagai sasaeng dalam bahasa Korea.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Film Parasite yang rilis pada tahun 2019 menjadi salah satu film Korea Selatan yang memenangkan 4 piala Oscar 2020 dan masuk enam nominasi yaitu Best International Feature Film (Foreign Language Film), Best Director, Best Original Screenplay, Best Picture, Best Production Design serta Best Film Editing. Film yang disutradari oleh Bong Joon-Ho ini mengisahkan tentang keluarga miskin yang secara bertahap menyusup ke rumah keluarga kaya untuk mendapat pekerjaan dengan berbagai cara curang. Film ini dikemas dengan nuansa yang mencekam dan alur cerita yang sangat cerdas karena membuat penonton terkesima serta sinematografi yang menonjol. Setelah film ini muncul, Korea Selatan mendapat apresiasi yang baik dari berbagai belahan dunia.
Dalam Industri film Korea Selatan ini terdapat gelar yang diberikan kepada aktor dan aktris yang memiliki jam terbang yang tinggi dan tentunya dengan akting yang sungguh luar biasa yang biasa disebut gelar Chungmuro. Pada film 'Parasite' ini juga dimainkan oleh aktor Chungmuro yang bernama Song Kang Ho . Ia telah memerankan banyak film dengan berbagai macam genre. Kang Ho memerankan perannya dalam film Parasite sebagai ayah dari keluarga miskin ini menjadi sorotan karena Ia sangat menjiwai perannya. Chemistry yang terbentuk antara aktor dan kru juga menjadi salah satu kunci keberhasilan dari sebuah produksi film.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H