Lihat ke Halaman Asli

"Ceritaku yang Menarik di Jogjakarta"

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“CERITAKU YANG MENARIK DI JOGJAKARTA”

Pada hari Jum’at tanggal 7 Desember 2012 yang lalu, saya dan teman-teman saya pergi ke Jogjakarta untuk mengikuti sebuah Seminar Nasional untuk seluruh Mahasiswa Fakultas Psikologi se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) hari Sabtu-Minggu tanggal 8-9 Desember 2012. Saya dan teman-teman saya pergi ke Jogjakarta naik bus di terminal rawamangun Jakarta Timur pukul 17.00 sore, tiba di terminal jombor Jogjakarta sekitar pukul 06.00 pagi. Sesampainya di jogja saya dan teman-teman saya langsung mencari sarapan pagi, selesai sarapan pagi saya di jemput oleh rekan mahasiswa UGM dengan bus untuk menuju wisma UGM. Setelah sampai di wisma UGM saya dan teman-teman saya bergegas untuk mandi dan segera mengikuti seminar nasional di universitas UGM. Setelah selesai mandi saya dan teman-teman saya langsung menuju tempat seminar yang berlokasikan di Fakultas Psikologi UGM, Tiba di tempat seminar saya dan teman-teman saya langsung absen dan coffee break terlebih dahulu sebelum acara di mulai.
Tepat pukul 09.00 pagi acara Seminar Nasional dimulai dan acara tersebut di buka dengan sambutan dekan Fakultas Psikologi UGM beserta ketua panitia acara, dengan pembicara pertama yaitu Bapak Drs.Sentot Haryanto dosen Fakultas Psikologi UGM, pembicara kedua Ibu Megarini PuspaSari dan pembicara ketiga Ibu Neila Ramdhani dosen Fakultas Psikologi UGM. Seminar nasional bertemakan tentang ‘’MEMBANGUN KARAKTER”, pukul 09.15 acara seminar dimulai dengan pembicara pertama oleh bapak Drs.Sentot Haryanto dalam seminar tersebut bapak sentot memaparkan dan menjelaskan mengenai “Pendidikan dan Pengembangan Karakter/ Soft Skill Mengenai Mahasiswa”.
Dalam presentasi seminar Bapak Sentot mengemukakan ucapan dari Prof.Dr.HM. Syafi’i Ma’arif yaitu “Seandainya di dalam agama saya boleh pesimis maka saya akan pesimis menghadapi bangsa”, ucapan tersebut sangat memotivasi saya untuk bangkit kembali dan bersemangat. Tidak hanya ucapan dari Prof Syafi’i saja yang dikemukakan oleh Bapak Sentot tetapi masih banyak lagi materi yang ingin dijelaskan diantaranya prinsip dasar kehidupan sehari-hari yaitu etika, karakter, kepribadian serta soft skill, dan prinsip dasar kehidupan yaitu etika, kejujuran, bertanggung jawab dan integritas. Bapak Sentot menjelaskan mengenai prinsip pengembangan karakter yaitu berkelanjutan, bervariasi, melalui proses pembelajaran (kurikuler, ko-kurikuler, ekstrakurikuler), aktif menyenangkan. Dalam  presentasi seminarnya Bapak Sentot juga menjelaskan dan bembahas tentang nasib, asal usul nasib awalnya adalah pikiran. yaitu thought becomes words, words becomes action dan action becomes habbit.

Bapak Sentot juga memberikan sedikit motivasi untuk saya dan para peserta seminar lainnya untuk membangun karakter dengan 3M. 3M yaitu Mulai dari kecil, Mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang, dan yang terakhir dikatakan Bapak Sentot adalah “THE POWER OF THE DREAM” kita boleh bermimpi dan mempunyai angan-angan yang sangat besar tetapi harus diiringi juga dengan doa,usaha serta kerja keras.presentasi Bapak Sentot selesai lalu di lanjutkan dengan ISHOMA, saya dan teman-teman saya langsung menuju musholla dan melanjutkan untuk makan siang bersama teman-teman yang baru rasanya sungguh menyenangkan bisa kenal Mahasiswa/i Fakultas Psikologi se-Indonesia.
Selesai ISHOMA acara di lanjutkan kembali dengan pembicara ketiga Ibu Neila Ramdhani, dalam presentasi seminarnya ibu neila membahas “Agen Pengembangan Karakter”. Nasib seseorang ditentukan oleh karakternya. Character is Destiny (Heraclitus) “Tidak ada seorang agenpun dapat mengembangkan karakter seseorang kalau dari dirinya sendiri tidak dapat mengembangkan karakternya”. Seminar tersebut sangat menarik dan menambah wawasan serta pengalaman saya karena seminar tersebut memberikan motivasi, semangat untuk maju kedepan menjadi karakter bangsa yang baik dan berwawasan. Senang sekali saya dan teman-teman saya mengikuti seminar tersebut disamping saya dan teman-teman saya mendapatkan pengalaman yang benar-benar berharga dan tak terlupakan, saya dan teman-teman saya juga mendapatkan banyak teman dari universitas lain.
Seminar hari pertama selesai dan dilanjutkan hari kedua dengan city tour kota Jogjakarta ke Tamansari dan  Malioboro. Saat di malioboro saya dan teman-teman saya mencoba untuk melakukan eksperimen dengan cara mengamen, sebenernya saya dan teman-teman saya mengamen hanya sekadar iseng dengan menghilangkan rasa malu akhirnya saya dan teman-teman saya mengamen. Saat mengamen pertama, saya dan teman-teman mendapatkan uang sebesar 20 ribu rupiah saya dan teman-teman pun kaget betapa besar uang yang dikasih kepada saya dan teman-teman. Saya sangat senang sekali begitu juga dengan teman saya, walaupun saya dan teman-teman mengamen hanya sekadar iseng tetapi mendapatkan uang yang sangat besar dan juga mendapatkan pengalaman yang tidak bisa saya lupakan bersama teman-teman saya. Demikian cerita dari saya mengenai seminar di Jogjakarta yang sangat menarik dan menjadi pengalaman yang paling berharga. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline