Lihat ke Halaman Asli

Shasxiya Putri Silvana

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, UNEJ

Globalisasi Ekonomi: Meningkatnya Perilaku Konsumtif Masyarakat Indonesia akibat Pengaruh Globalisasi Negara Barat

Diperbarui: 14 Maret 2023   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

JEMBER- Perkembangan zaman yang semakin canggih membuat masyarakat mau tidak mau juga harus mengikuti perubahan. Terlebih lagi pada era globalisasi saat ini, penggunaan teknologi dalam kegiatan sehari-hari bukanlah hal yang jarang kita temui. Berkat globalisasi, akses komunikasi antar negara lain dapat lebih singkat dan praktis, pembelian barang juga dapat dilakukan dengan mudah melalui beberapa platform e-commerce yang tersedia di jejaring sosial, kita bahkan dapat menyimpan uang dengan lebih efisien berkat adanya e-wallet atau yang dikenal dengan dompet digital, dan masih banyak lagi.

Seperti yang kita ketahui, pengaruh globalisasi dapat memengaruhi berbagai bidang, salah satunya ialah ekonomi. Dalam perkembangannya, globalisasi sendiri cenderung berkaitan dengan perekonomian di suatu negara. Biasanya, sering disebut dengan istilah Globalisasi Ekonomi. Umumnya, globalisasi ekonomi merupakan suatu fenomena ketergantungan ekonomi yang terjalin antarnegara akibat adanya pembaruan atau perubahan terhadap perekonomian tersebut, baik yang berada di level lokal, regional, hingga nasional. Contohnya, kerja sama ekonomi yang terjalin akibat ketergantungan dalam hal produksi barang dan jasa, pemasaran, hingga penanaman modal.


Namun di samping itu, globalisasi ekonomi dinilai membentuk perilaku konsumtif masyarakat Indonesia. Apalagi di era globalisasi kini mulai marak dipengaruhi oleh beragam budaya barat yang mampu mendukung hal tersebut.

Mengapa demikian?

Menurut Trianingsih (2011), Perilaku konsumtif adalah perilaku membeli dan menggunakan barang yang tidak didasari oleh pertimbangan rasional dan cenderung mementingkan keinginan terlebih dahulu daripada kebutuhan. Contohnya, pembelian dan penggunaan barang-barang mewah secara berlebihan. 

Terdapat pula aspek-aspek perilaku konsumtif menurut Lina & Rosyid (1997), antara lain:

1) Pembelian Impulsif (Impulsive Buying)

Perilaku membeli suatu barang yang didasari oleh keinginan secara tiba-tiba tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu.

2) Pemborosan (Wasteful Buying)

Perilaku membeli suatu barang secara berlebihan tanpa ragu untuk menghamburkan uang yang dimiliki.

3) Mencari Kesenangan (Non Rational Buying)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline