Lihat ke Halaman Asli

Shasyaa

Mahasiswa

Pengelolaan Keuangan dalam Bisnis Syariah: Prinsip Halal, Strategi, dan Pembiayaan

Diperbarui: 23 Desember 2024   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam bisnis syariah, konsep halal dan haram menjadi dasar utama pengelolaan keuangan. Seluruh kegiatan keuangan harus bebas dari unsur riba (bunga), maysir (perjudian), gharar (ketidakpastian), dan aktivitas yang bertentangan dengan syariat Islam. Prinsip ini memastikan setiap transaksi mendatangkan keberkahan dan tidak merugikan pihak lain.

Untuk menilai kehalalan suatu instrumen investasi, penting untuk menganalisis sumber pendapatan dan struktur bisnisnya. Instrumen investasi syariah yang populer meliputi sukuk (obligasi syariah), reksadana syariah, dan saham perusahaan yang memenuhi kriteria syariah (tidak bergerak di bidang haram). Penilaian dilakukan dengan merujuk pada panduan Dewan Pengawas Syariah.

Strategi alokasi modal dalam bisnis syariah menitikberatkan pada investasi di sektor produktif dan beretika, seperti pembiayaan berbasis kemitraan (musyarakah atau mudharabah) dan pengembangan usaha mikro yang mendukung kesejahteraan masyarakat. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pertumbuhan bisnis tetapi juga memperkuat dampak sosial yang positif.

Perbedaan mendasar antara laba dari kegiatan halal dan tidak halal terletak pada keberkahannya. Laba dari kegiatan halal menciptakan keberlanjutan dan keseimbangan, sementara laba dari kegiatan haram cenderung merugikan individu atau masyarakat, serta dilarang secara agama.

Dalam memilih pembiayaan, pembiayaan syariah menawarkan keunggulan berupa keadilan dan berbasis aset nyata, berbeda dengan pembiayaan konvensional yang berbasis bunga. Pembiayaan syariah seperti murabahah, ijarah, atau istishna cocok digunakan saat bisnis membutuhkan solusi yang etis, transparan, dan berprinsip keadilan.

Dengan menerapkan prinsip syariah secara konsisten, bisnis tidak hanya mampu bertahan dalam kompetisi, tetapi juga memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline