Lihat ke Halaman Asli

Sharon

Farmasis, Badminton lover

Menurut Saya Resepsi Pernikahan Itu Penting

Diperbarui: 27 Mei 2023   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Pada mulanya resepsi adalah pasangan wajib dari pernikahan, namun jaman terus berkembang dan sekarang trend pernikahan tanpa resepsi menjadi sesuatu yang nampak mengagumkan. Banyak pihak yang merasa bahwa resepsi merupakan hal yang sia-sia, menghabiskan banyak uang untuk yang tidak-tidak. Saya sepakat untuk beberapa atau bahkan kebanyakan kasus. Tak sedikit rekan saya yang menikah dengan menggunakan seluruh tabungannya bahkan hingga berhutang. Padahal hidup masih panjang. Namun, tak pula berarti bahwa resepsi hanya soal gengsi dan tak ada gunanya. Ada pula sisi positif dari pengadaan resepsi yang mungkin belum disadari.

Yang pertama jelas, sebuah pepatah kolot. Pernikahan hanya momen sekali seumur hidup, bukankah tidak berlebihan rasanya untuk merayakannya. Ulang tahun yang setiap tahun selalu ada saja rasanya terlalu sayang jika kita melewatkannya begitu saja. Apalagi ini, memasukkan seseorang untuk selamanya dalam kehidupan kita yang kita harap akan selalu semakin baik dari hari ke harinya. Wajar lah rasanya jika seseorang ingin hari ini menjadi spesial dan merayakannya. Manusia layak berbahagia, toh apa artinya uang kalau hanya sekedar angka di tabungan dan tak dapat dinikmati. Bukankah pada hakikatnya uang ada untuk membuat kita mampu menikmati dunia yang sementara ini.

Yang selanjutnya, pernikahan dibangun dari dua manusia dengan karakter dan latar belakang yang berbeda. Keduanya sedang belajar untuk berjalan bersama. Jadi jelas bahwa dalam perjalanannya perlu banyak melakukan adaptasi satu sama lain. Nah, resepsi ini merupakan ujian pertama atau ajang latihan dalam calon pasangan suami istri ini untuk memulai langkah kerjasama besar pertamanya. Resepsi bukanlah sesuatu yang sederhana, banyak hal yang harus disepakati dan dilibatkan mulai dari hal sesederhana memilih warna baju hingga soal budgeting, selera, dan lain sebagainya. Belum lagi dengan segala hiruk pikuk omongan dari keluarga besar. Ya memang hal ini akan menjadi lebih sederhana dengan adanya jasa wedding organizer, tapi tetap saja tak dapat dihindari diskusi-diskusi yang kadang alot nan hangat di dalamnya. Di sini jelas pasangan diuji kemampuannya dalam berkompromi, menyelesaikan konflik, menetapkan tujuan dan target. Ini merupakan hal-hal kritikal dalam kehidupan pernikahan yang sungguhlah hanya soal kerjasama seumur hidup. Jadi, dengan resepsi kita akan bisa melihat dengan jelas bagaimana seseorang mampu menata langkah demi langkah kecil untuk akhirnya memenuhi suatu tujuan besar. Di sinilah saat kita mulai mensinkronisasikan frekuensi satu sama lain.

Mungkin beberapa orang akan tetap berkelit bahwa uang yang dikeluarkan bisa jadi tidak seimbang dengan hal sederhana yang didapatkan. Toh nyatanya banyak juga orang-orang yang menikah dengan resepsi yang rumit dan gegap gempita berakhir di perceraian. Tapi yang hanya nikah di KUA pun seperti salah satu selebgram ternama juga bahkan tak mampu mempertahankan pernikahannya lebih panjang. Ya tentu saja resepsi bukan parameter yang tepat untuk menilai sebuah pernikahan. Resepsi takkan bisa menghindarkan perceraian. Tapi jelas resepsi akan membantu kita untuk banyak mengenal pasangan kita lebih lagi sebelum sungguh-sungguh menjalani hidup dengannya selamanya. Meskipun, ya ada juga yang ditunjukkan buruknya pasangan sesaat sebelum menikah tapi ya masih diterobos saja dengan alasan malu. Yah, semua memang kembali lagi ke pribadi masing-masing. Tapi menurut saya pribadi, resepsi itu penting asal sesuai budget.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline