Lihat ke Halaman Asli

Sharon

Farmasis, Badminton lover

Uang Polimer, Masa Depan Uang Tunai

Diperbarui: 1 Oktober 2022   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : unsplash.com

Beberapa minggu terakhir, terdapat sebuah  berita yang cukup ramai mengenai seorang penjaga SD yang harus kehilangan uang puluhan juta. Bukan karena dijebak manusia lainnya seperti judi atau afiliator dalam investasi bodong, kali ini karena ulah hewan kecil yang sangat kita kenal, rayap. Miris kalau membayangkan kejadian seperti itu, uang yang sudah dikumpulkan bertahun-tahun lamanya untuk sebuah tujuan mulia harus lenyap akibat hewan kecil ini. 

Mungkin bagi beberapa orang, kesalahan ada di penjaga SD ini yang mana jaman sudah semaju ini, masih saja menabung dengan cara yang sangat konservatif. Tapi pernahkah terpikir bagaimana kalau uang dibuat dari material yang tidak bisa rusak. 

Sebenarnya, ide ini bukanlah ide yang baru. Pada awal peradaban, setelah sistem barter berakhir, manusia memilih untuk menggunakan uang logam, atau yang biasa juga dikenal sebagai uang koin. 

Uang yang terbuat dari logam cenderung tidak mudah rusak. Strukturnya yang kompak dan tidak mudah terurai atau bahasa kerennya non-biodegradable sangat ideal untuk dijadikan uang sebagai representasi sesuatu yang mulia. Namun, uang logam ini jelas memiliki kekurangan, yang paling utama soal kepraktisan. Bayangkan saja masing-masing uang logam ini bisa memiliki berat 3 -4 gram, sementara uang kertas hanya berbobot sekitar 1 gram. Beratnya saja sudah 3-4 kali untuk setiap lembarnya. 

Belum lagi soal dimensi. Dimensi uang logam yang besar memberikan ketidakpraktisan dalam membawanya. Sementara uang kertas mudah dilipat dan disusun tanpa menghabiskan banyak ruang. Lebih lanjut soal dimensi, uang kertas memberikan kemudahan untuk menghitung karena dimensinya yang kecil dan mudah untuk digenggam tangan. 

Pada masa itu, dengan segala keterbatasan manusia jelas uang kertas memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan uang logam. Maka dari itu, kelebihan dari uang logam bisa dikesampingkan. Tapi sekarang jaman semakin maju. Mengapa kita harus memilih kalau kita bisa mendapatkan keduanya. Ya, ada sebuah material yang ringan dan kompak namun long-lasting.

Yap, dialah musuh para pegiat lingkungan, plastik yang merujuk pada polimer sintetik. Sedikit penjelasan mengenai polimer. Polimer secara mudah didefinisikan sebagai suatu material yang terdiri dari banyak komponen yang sama (komponen dalam kaitannya secara kimia). Dikarenakan strukturnya yang kompleks, jelas rayap akan kesulitan untuk mencernanya. 

Selain itu, ada berbagai sifat lain yang menguntungkan misalnya polimer juga tidak mudah basah atau pun lusuh. Uang polimer selain tidak mudah rusak, uang ini memiliki life cycle nya yang sangat panjang alias bisa lama sekali digunakan 2.5 kali lebih lama dibandingkan dengan uang kertas. Selain itu, untuk masalah pemusnahannya bahkan uang ini bisa direcycle, jadi tidak seutuhnya hanya dimusnahkan saja. 

Dari urusan biaya produksi nya pun diklaim lebih rendah dibandingkan dengan  biaya produksi uang kertas. Soal keamanan pun, uang polimer dianggap jauh lebih aman dibandingkan dengan uang kertas. 

Uang ini tidak mudah untuk dipalsukan karena memiliki sistem keamanan berteknologi tinggi dengan adanya struktur tiga dimensi dari polimer di dalamnya. Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan, polimer sangat cocok untuk menjadi salah satu kandidat alternatif dari uang kertas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline