Latar Belakang
Sustainable Development Goals adalah program pembangunan berkelanjutan yang disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tidak hanya itu, program pembangunan berkelanjutan ini sudah disepakati oleh negara-negara anggota pada tahun 2015. Di Negara Indonesia sendiri, SDGs lebih dikenal sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan. Banyak negara yang sudah ataupun sedang melakukan program SDGs. Baik itu negara maju maupun negara berkembang menganggap bahwa SDGs adalah program baik yang dapat dilakukan untuk membuat perubahan dalam bidang hak asasi manusia dan kesetaraan pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.
Ada belasan poin yang dibahas dalam SDGs. Tepatnya ada 17 poin, antara lain : no poverty, zero hunger, good health and well-being, quality education, gender equality, clean water and sanitation, affordable and clean energy, decent work and economic growth, industry, innovation, and infrastructure, reduced inequality, sustainable cities and communities, responsible consumption and production, climate action, life below water, life on land, peace, justice, and strong institutions, partnerships for the goals. Ke-17 poin ini harus bisa dilaksanakan secara merata agar program SDGs dapat dikatakan berhasil. Target SDGs yang dapat terlaksana atau tercapai dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini, poin SDGs yang akan disorot lebih dalam adalah air bersih dan sanitasi layak. Air bersih dan sanitasi layak dalam bahasa inggris disebut dengan clean water and sanitation. Tujuan dari poin ini adalah untuk menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.
Pembahasan
Air bersih dan sanitasi layak adalah isu penting yang ada bagi seluruh dunia. Hal ini disebabkan karena air bersih dan sanitasi layak merupakan komponen atau kebutuhan dasar bagi manusia. Kegunaannya dipakai dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk minum, mencuci, memasak, dan juga mandi. Oleh karena itu, kualitas air bersih harus diperhatikan secara ketat. Hal ini wajib diperhatikan karena kebersihan air dan sanitasi yang layak berhubungan erat dengan penyakit. Sayangnya, kondisi kebersihan ini masih belum terealisasikan sepenuhnya sehingga hal ini menyebabkan banyak masalah kesehatan pada masyarakat.
Tetapi, sudah seharusnya masyarakat sendirilah yang mempunyai kesadaran untuk mengupayakan kebersihan atau pelestarian air yang aman dan sanitasi yang baik. Tanpa adanya kontribusi dari pihak masyarakat sendiri membuat program SDGs ini akan mengalami hambatan sehingga programnya akan memakan waktu yang lama. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat tidak mengetahui pentingnya air bersih dan sanitasi yang layak. Salah satu solusi untuk menanggulanginya adalah dengan sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat-masyarakat yang ada di desa terpencil agar masyarakat paham dan pengetahuan tentang mengkonsumsi air bersihnya meningkat.
Pertama- tama sudah seharusnya orang banyak mengetahui informasi tentang ciri-ciri air bersih dan pengertian dari sanitasi. Menurut Untung (1995), air yang bersih dapat dicirikan dengan tampilan yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan rasanya tawar. Indikator air minum yang layak ini perlu dicermati karena tingkat pemerataannya tidak merata di setiap provinsi. Untuk kedepannya, pemerintah wajib mengkaji ulang pemerataan air-air bersih atau permasalahan pada ketersediaan akses air bersih yang masih kurang. Permasalahan ini merupakan suatu permasalahan yang terbilang cukup fatal dan wajib untuk segera diperbaiki.
Sementara itu, menurut Notoatmodjo (dalam Ikhsani, 2016:21), sanitasi adalah tindakan yang disengaja untuk membina hidup bersih, yang dirancang untuk mencegah manusia terpapar langsung dengan kotoran dan limbah berbahaya lainnya, dengan harapan upaya ini akan menopang dan meningkatkan kesehatan manusia. Lalu, menurut Ehler dan Steel (dalam Aqbar 2016 : 5) berpendapat bahwa sanitasi adalah pemantauan faktor lingkungan yang mungkin menjadi mata rantai penularan penyakit. Sedangkan menurut World Health Organization, sanitasi adalah upaya pemantauan faktor lingkungan fisik yang mempengaruhi manusia, terutama yang mempengaruhi perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup (Ikhsani, 2016:20). Jadi, singkatnya sanitasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan hidup bersih atau membuat lingkungan menjadi bersih agar terjauhkan dari penyakit. Contoh dari sanitasi yang layak, antara lain untuk menyediakan air yang bersih untuk mencuci tangan dan menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar tidak dibuang disembarang tempat.
Target nasional untuk mengatasi masalah air bersih dan sanitasi, antara lain :
1.Peningkatan akses terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan