Udah lama aku pengen nulis tentang ini. Ga tau apakah ini mewakili suara hati semua perempuan dewasa di dunia ini atau cuma segelintir saja, termasuk aku. Hahaha Tapi tenang, setidaknya bukan cuma aku yang kayak gini. Sahabat-sahabat perempuanku kebanyakan juga. Nah, mumpung pagi ini ngeblog, dan merasa ciut gara2 blog udah berlaba-laba, yasudah kutulis sajalah. Semoga bermanfaat. :p 1. Membangun benteng. Kami memiliki semacam benteng yg sangat tinggi dan kokoh, dibangun dengan tekad jiwa dan raga yg akas, sehingga dari luar sering nampak angkuh dan sombong. Pada setiap lelaki kami berlindung dibalik benteng itu. Yang kutahu, ada 3 alasannya, kami tak ingin menjatuhkan hati kepada orang yg tidak tepat dan belum pasti, atau kami trauma dengan masa lalu sehingga takut patah hati, atau karena kami sudah terikat dengan lelaki lain. Untuk alasan pertama dan kedua, itu gabungan yg sempurna mewakili tingginya tembok benteng. Ya, kami sangat jengah dengan lelaki yg hanya bermain-main dengan perasaan kami, dan kami sangat takut sakit hati. Ingat, kebanyakan perempuan sulit berpindah kelain hati, sedikit diantaranya harus menempa dirinya dengan sangat kejam untuk sekedar move on. Hanya perempuan-perempuan berhati akas yg dapat berbuat kejam pada dirinya sendiri. Dan percayalah, itu berkali-kali lipat jauh lebih sakit daripada patah hati. Tapi tetap kami lakukan karena langit masih biru, bunga pun tak layu, dan dunia tak berhenti berputar. #hahaha ini lagu kebangsaan para patahatiwati :p 2. Kami sangat tidak suka flirting. Apapun bentuknya, walaupun itu dilakukan oleh lelaki yg menarik bagi kami sekalipun, itu kami anggap main-main. Jadi jangan salahkan kami jika kami tidak memberi sinyal balasan. 3. Kami terbiasa dengan doktrin “lelaki mengejar, kami menunggu”. Jadi jangan takut PDKT duluan. Apalagi plintat-plintut nunggu sinyal balasan, bahkan ditembak duluan.
Percayalah, itu mengurangi kadar simpati kami. Kalau suka dan serius, bilang saja. Masalah gagal atau berhasil, itu semua dihadapi oleh setiap ksatria yg bertempur di medan perang. 4. Jangan menyatakan suka lewat status fb, tuwiwit, atau bilang sama sahabatnya targetmu. Sebenernya lebih elit kirim lagu lewat radio kesayangan targetmu di jam biasa dia dengerin radio (duileeee… Sampe segitunya :p). Tapi sumpah itu semua bisa membuat kami gila menebak-nebak “maksudnya apa ya? ah, peka sama GR memang beda tipis”. Hahahaa.. Bahkan saat semua jelas, misal kamu sudah jadi suami, perempuan masih dan selalu membutuhkan pengakuan bahwa kamu benar-benar mencintainya. 5. Mencintai apa adanya. Bukan karena mata kami yg lentik, bukan karena wajah kami yg cantik, atau tubuh kami yg menarik. Percayalah, suatu saat jika kamu ditakdirkan berjodoh dengannya, ada saatnya dia tampil kucel bangun tidur dengan rambut singa. Atau kupikir, ada kalanya perempuan merasa bosan kecolok eyeliner karena kaget mendengar tangisan bayinya. Di saat-saat itu, kami ga akan sempat dandan. Jangan bayangkan setiap perempuan akan tidur dengan maskara tebal ala sinetron. Percayalah, itu hanya di sinetron. :p Cintai kami apa adanya. 6. Jangan sekalipun membandingkan kami dengan perempuan lain. Sekalipun dengan ibumu. Pada dasarnya perempuan memiliki ego. Sama dengan lelaki. Gimana perasaanmu saat perempuanmu bercerita tentang kelebihan2 mantannya? Kurang lebih seperti itulah rasanya. 7. Jangan sok tau dengan perasaan kami. Kebanyakan lelaki suka membuat asumsi. Tanyakan langsung jika memang ingin tau bagaimana sebenarnya perasaan kami. Karena kami mudah merasa bosan. Jika terlalu lama menunggu dalam ketidakpastian, lama-lama kami akan bosan. Sekali lagi jangan salahkan kami jika ternyata disaat kamu menyatakan keseriusan, ternyata hati kami sudah terlanjur condong ke lelaki lain yg lebih serius pastinya. Itu menyakitkan. Kalah sebelum berperang.
8. Serius dan bergegaslah. “Mengapa harus serius dan bergegas? Karena jika tidak, besar kemungkinan kau tak akan sampai di tempat tujuan, atau sampai namun sangat terlambat.” Kata Kak Tia Priatna.
9. Di hati kami tersimpan kotak-kotak rahasia, yg terkunci rapat. Bahkan ada beberapa yg kuncinya telah sengaja kami buang. Agar tak ada lagi yg bisa membukanya. Maka, jangan paksa kami untuk membukanya. Itu masa lalu yg telah berlalu. Kamu boleh ingin tahu, tapi jangan terlalu. Percayalah, kami telah menyiapkan masa depan yg sangat indah untuk kita lalui bersama. Kami menyiapkan masa depan untukmu. Bukan masa lalu.
Jika dirasa perlu, suatu saat, kami pasti akan membukanya, untukmu. Sekali lagi, hanya untuk sekedar tahu.
10. Kami tidak suka dengan teori. Kami suka dengan pekerja keras yg mampu berpikir out of the box. Jadi, jangan sekalipun terlihat teoritis menghafal buku di mata kami, karena ujian kami beda. Kami suka menguji. Jangan pikir kami tidak takut kehilangan orang yg tidak mampu melewati ujian yg kami berikan, tapi bagi kami itu sangat penting. Ingat, kami calon manajer sekaligus HRD yg baik dalam rumah tangga. :p Bukan bermaksud mempersulit, hanya ingin tau, seberapa kuat calon lelaki kami. Kami hanya butuh sandaran yg kokoh. 11. Kami aktris sekaligus pecinta yg ulung. Kalaupun di awal-awal perkenalan kami menampakkan wajah tak tertarik, jangan percaya. Ada 2 kemungkinan, kami sedang bersembunyi dibalik benteng, atau memang benar-benar tidak tertarik. Jika ternyata kemungkinan pertama benar, kamu hanya perlu “rings her bells” sekali lagi. Untuk meyakinkan dia, bahwa “you are the one”. Tapi jika kemungkinan kedua, tenang, kami pecinta yg ulung, tunjukkan perjuangan dan keseriusanmu sampai dia meleleh, kemudian memberikan seluruh hatinya kepadamu seumur hidupmu. #eeeeaaaaaa Ah, udah ah. Kira-kira ada yg mau nambahin? Pake telor atau ayam gitu. (dikira nasgor kaleeeee…) Perempuan itu sangat sederhana, hanya hatinya yg sedikit rumit. :p
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H