Perkembangan digital itu otomatis akhirnya memang menjadi tantangan baru bagi agama, karena itu Agama sedari awal itu tidak pernah menutup pintu ijtihad yaitu pengembangan agama berbasis kepada nilai-nilai subtansial yang bersifatnya mutlak kepada agama dan kemudian dikontekstualisasikan dengan konteks kekinian dengan berbasis kepada ilmu yang salah pun di beri satu pahala oleh tuhan karena penghormatan tuhan pada ilmu dan nilai-nilai kekinian atau kontekstualisasi.
Saya rasa yang perlu menjadi perhatian bahwa utamanya agama itu soal rasa spirituality oleh perkembangan-perkembangan digital, karena itu seharusnya perkembangan digital itu dilihat sebagai infrastruktur untuk mengembangkan suprastruktur kita dalam spirituality.
Digital ya digital dia tetaplah buatan manusia yang secanggih-canggihnya manusia dia tidak akan bisa menjadi tuhan dan secanggih-canggihnya robot dia tidak akan bisa menjadi manusia
- IMM PK FISIP UMJ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H