Lihat ke Halaman Asli

Sharfina

TERVERIFIKASI

Content Writer

Berpetualang di Pangalengan, dari Hunting Sunrise hingga Wisata Horor

Diperbarui: 13 September 2023   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sunrise di Point Cukul (Dokumentasi pribadi)

Halo, Sharfina comes back nih! Sudah lama tidak nulis di Kompasiana, dan kali ini aku mau bercerita pengalaman liburan ke destinasi wisata hits di Bandung Selatan, tepatnya Pangalengan.

Nah, hal yang menurutku spesial dari trip ke Bandung kali ini, aku akhirnya mencoba jadi solo traveler dadakan dengan ikutan open trip!

Menghabiskan liburan selama 2 hari, yakni Sabtu hingga Minggu menjadi pilihanku. Kapan lagi bisa libur kerja pas weekend, mengingat selama ini aku kerja dengan sistem shifting. Jadi mumpung ada kesempatannya, jadi let's go saja!

Hunting Sunrise di Sunrise Point Cukul

Destinasi pertama yang akan dituju ialah Sunrise Point Cukul. Karena konsepnya hunting sunrise, maka perjalanan dari Jakarta dimulai pukul 23.00 WIB pada hari Sabtu malam dengan naik bus.

Jujur, sepanjang malam merasa dagdigdug karena it was my first time pergi sendirian meski dengan rombongan lain. Terus mau tidur pun juga tidak nyenyak, karena jadi sering terjaga. Tapi lama kelamaan, akhirnya tidur juga. Dan terbangun lagi ketika mendengar suara ibu-ibu yang duduk di kursi paling belakang beristighfar sepanjang perjalanan karena jalanan yang curam menuju Pangalengan.

Pukul 04.00 dini hari, aku dan rombongan tiba di pintu masuk Point Cukul. Tapi, tour leader mengatakan jikalau titik poin sunrise baru akan dibuka jam 04.30 pagi. Alhasil, kami pun menunggu di dalam bus.

Jam 04.30, kami pun berjalan sejauh 150 meter dengan diiringi senter. Pagi itu gelap dan tidak ada penerangan sama sekali. Tapi untungnya, perjalanan tidak sesulit yang dibayangkan, ya meski dingin banget sih.

Tiba di titik poin sunrise akan terbit, kami pun bebas berkegiatan. Di lokasi, tersedia warung makan, tempat salat, dan juga kamar mandi. Cuman fyi aja, kebanyakan warung makan di sana hanya menjual mie rebus atau goreng.

Jam 5 pagi, spektrum langit warna kuning, jingga, dan merah perlahan mulai terlihat. Aku dan rombongan pun mulai membidik keindahan langit hari itu dengan kamera ponsel.

Menuju matahari terbit di Sunrise Point Cukul (Dokumentasi pribadi)

Menit jam yang berjalan akhirnya mulai menunjukkan jam 6 lewat pagi, warna merah dan oranye keemasan menjadi pemandangan indah saat matahari mulai terbit.

Matahari terbit di Point Cukul (Dokumentasi pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline