Lihat ke Halaman Asli

Sharah Pasha Syah

Mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa PMM UMM Mengubah Limbah Kecambah Menjadi Barang untuk Meningkatkan UMKM di Kelurahan Temas

Diperbarui: 13 Desember 2021   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Proses Pengeringan Limbah Kecambah (Dokpri)

Gambar: Limbah Kecambah (Dokpri)

Gambar: Proses Menjahit Cover Beanbag  (Dokpri)

(Dokpri)

Gambar: Proses Membuat Beanbag (Dokpri)

Gambar: Produk beanbag 

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia. Terutama pada saat masa pandemi seperti ini UMKM merupakan trobosan yang sangat efektif untuk mendongkrak perekonomian dan juga untuk memenuhi kebutuhan hidup. Banyak orang mengembangkan UMKM tidak memandang usia yaitu dari remaja hingga dewasa mereka berlomba-lomba untuk meningkatkan UMKMnya guna memperoleh keuntungan yang banyak.

Melihat dari beberapa warga di Kelurahan Temas adalah pedagang kecambah di pasar maka kami Kelompok 89 Gelombang 16 PMM Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang beranggotakan Imam Sholahudin, Bima Adi Wijaya, Layla Dinda Roosyanti, Sharah Pasha Syah, Lulu Afidah berinisiatif untuk memanfaatkan limbah dari kecambah tersebut untuk dijadikan Beanbag yang semula limbah ini hanya digunakan sebagai pakan ternak oleh warga sekitar.

Kegiatan produksi ini kita buat di salah satu rumah warga yaitu rumah Ibu Isnaini yang merupakan seorang pedagang kecambah di pasar. Dalam pembuatan produk tentunya juga terdapat kendala, kendala yang kami alami adalah cuaca karena pada saat ini sedang musim hujan maka proses pengeringan kulit kecambah menjadi sedikit lama daripada saat musim panas. Maka  kami Kelompok 89 Gelombang 16 PMM UMM berharap usaha kami membuahkan hasil yaitu produk kami dapat menjadi temuan terbaru untuk meningkatkan UMKM di Kelurahan Temas, Kec. Batu, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline