Lihat ke Halaman Asli

Berburu Foto di Kota Sidoarjo

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1349005365627993454

Sabtu 29 September 2012, Di sore hari pukul 3:30 pm dengan menambah aktivitas lain aku dan suami mencoba hunting di kota Sidoarjo dengan harapan menemukan obyek yang bagus dalam pengambilan foto.

Dengan sengaja melewati kawasan tempat pemancingan dan sekaligus berfungsi sebagai tambak ikan tak banyak para penikmat fisherman yang ada waktu itu karena sudah pada pulang.  Kesempatan inilah yang aku gunakan untuk pengambilan gambar dengan harapan menemukan shooting angle dengan latar belakang yang quite tanpa banyak pengunjung berlalu-lalang dan juga areanya sudah terlihat bersih setelah para pekerja pembersih pemancingan mengangkuti sampah2 yang masuk ke dalam kolam ikan.

Di ufuk barat matahari mulai terlihat condong seakan2 berpamitan dengan meninggalkan sisa-sisa sinarnya dan akan tergantikan oleh sang rembulan. Kucoba ambil kamera dan seperti biasa ku setting ulang dengan mode landscape, reflections sinar Matahari yang langsung memantul ke kolam pemancingan begitu sangat indah just awesome.

Warna gradasi sinar Matahari yang kemilau seperti keemasan serta kemerahan yang memadu padankan begitu memukau membuat aku spontan berteriak wowwww stunning capture. Moment seperti inilah yang aku suka dengan bantuan sinar Matahari dan menghasilkan gambar penuh dengan sky colors yang menakjubkan.

Disekeliling tempat pemancingan ada beberapa rumah penduduk setempat dan pondok2 kecil untuk para fisherman, dengan tatanan layout seadanya membuat suasana di lokasi tersebut terkesan sangat welcome tidak ada pagar atau dinding pembatas disekeliling area pemancingan, seakan-akan tempat tersebut tidak mengkhususkan untuk para fisherman saja melainkan untuk pengunjung lain walau hanya melihat-lihat saja.

Setelah puas dalam pengambilan foto aku dan suami melanjutkan hunting obyek yang lain dengan mengitari lokasi tak jauh dari tempat pemancingan aku lihat ada banyak orang-orang bergerombolan menonton para nelayan menangkap ikan dengan peralatan seadanya hanya berbekal selembar kayu papan less-then ukuran 20cm x 50cm para nelayan mencoba menggiring ikan-ikan kecil dengan kayu papan karena kolam tersebut tidak terisi air hanya berisi lumpur basah dan ikan-ikan kecil yang menggelepar-nggelepar kekurangan air.

Para istri-istri nelayan setia mendampingi suami-suami mereka dengan menggendong anak-anaknya sambil berteriak-teriak.

"Pak, pak , pak  di foto !" teriak istri2 mereka dengan antusias.

"Wah isok kobong fotone!'' dengan bahasa jawa artinya nanti fotonya hangus !'' jawab suami mereka dengan joke2 kecilnya. Terlihat mereka begitu menikmati pekerjaannya.

Aku pun tersenyum lebar melihat keluguan mereka yang membuat aku kagum akan kewajaran tindak-tanduk mereka.

Hari pun semakin gelap aku dan suami langsung melanjutkan perjalanan ke arah tanpa planning, ada sebuah bangunan dengan design unique  ku suruh suami untuk menghentikan laju kendaraannya aku turun dari kendaraan dan masuk ke pematang sawah aku dekati ada sebuah bangunan  terlihat elegant dengan simple design, bangunan tersebut tak lain adalah gerbang Tol Bandara Juanda Surabaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline