Lihat ke Halaman Asli

Shanti Wardaningsih

Dosen Keperawatan UMY, Praktek di RS Asri Medical Center Yogyakarta

Kelompok Swabantu Bakoh sebagai Sarana Peningkatan Ketahanan Keluarga Rentan

Diperbarui: 26 Juli 2022   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Ketahanan keluarga akan menjamin ketahanan masyarakat, bangsa dan negara. Sementara suatu keluarga akan memiliki ketahanan dan kemandirian yang tinggi apabila keluarga tersebut dapat berperan secara optimal dalam mewujudkan seluruh potensi yang dimilikinya. 

Lebih jauh lagi, ketahanan keluarga diindikasikan sebagai kecukupan dan kesinambungan akses terhadap pendapatan dan sumberdaya setidaknya untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk di dalamnya adalah kecukupan akses terhadap pangan, air bersih, pelayanan kesehatan, kesempatan pendidikan, perumahan, waktu untuk berpartisipasi di masyarakat, dan integrasi sosial. 

Salah satu kelompok rentan dalam ketahanan keluarga adalah keluarga dengan anggota keluarga gangguan jiwa. Selama ini kemampuan mereka mengatasi masalah masih perlu ditingkatkan. Salah satu cara untuk meningkatkan ini adalah melalui kelompok swabantu.

Kegiatan ini ditujukan terutama untuk pasangan suami istri ODGJ, menjawab permasalahan mitra yaitu Yayasan Lentera Harmoni Jiwa yaitu belum adanya wadah yang dapat membina kelompok rentan maka kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya pembinaan kelompok tersebut. 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk nantinya dapat meningkatkan kapasitas pasangan suami istri ODGJ dalam menjaga ketahanan keluarganya, hal ini dapat dilakukan tentunya dengan peningkatan pengetahuan. 

Hasil dari kegiatan pengabdian ini yaitu terbentuknya kelompok yang dinamakan Kelompok Swabantu Bakoh, bakoh merupakan akronim dari “bahagia” dan “kokoh” yang mencerminkan keluarga yang bahagia dan kuat dalam menghadapi permasalahan kejiwaan yang diderita.

Kegiatan kelompok swabantu atau self help group bakoh dilakukan dalam 4 kali pertemuan berturut-turut yang memiliki materi berbeda-beda sebagai berikut:

1. Pertemuan pertama dilakukan pada 27 Maret 2022 , membahas mengenai perkenalan kegiatan dan kelompok serta pengalaman yang dirasakan juga harapan yang diharapkan oleh tiap anggota terhadap kelompok bakoh yang telah dibentuk dengan narasumber Shanti Wardaningsih, Ns., M.Kep., Sp.Kep.J., Ph.D.

2. Pertemuan ke 2 pada tanggal 3 April 2022 , yaitu pelatihan mengenai ketahanan keluarga oleh Cahyadi Takariyawan dengan topik “Serumah Sesurga”.

3. Pertemuan Ketiga pada 10 April 2022 , yaitu pelatihan mengenai ketahanan keluarga oleh Dr. dr. Warih Andan Puspitosari, M.Sc., Sp.KJ(K) dengan topik “Bagaimana Menyelesaikan Konflik Bersama Pasangan”.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline