Lihat ke Halaman Asli

Mencari Esensi Pendidikan Pancasila di Tengah Digitalisasi

Diperbarui: 3 Desember 2024   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru-guru di Salah Satu Sekolah Swasta di Denpasar (Sumber: Dokumentasi Sekolah Maitreyawira Bali)

Pendidikan Pancasila, sebagai landasan ideologi bangsa Indonesia, saat ini menghadapi berbagai tantangan signifikan di era digital yang cepat dan saling terhubung. Dengan semakin dominannya informasi digital, nilai-nilai Pancasila sering kali terabaikan oleh generasi muda yang lebih akrab dengan budaya global yang masuk melalui media sosial, internet, dan teknologi lainnya. Dalam konteks kemajuan teknologi ini, sangat penting untuk mengupayakan penggalian kembali esensi Pendidikan Pancasila dan memastikan bahwa nilai-nilai tersebut tetap relevan serta diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Perkembangan global telah mengakibatkan perubahan yang signifikan dalam cara generasi muda mengonsumsi informasi. Berdasarkan data dari We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2023, lebih dari 70% generasi Z di Indonesia menghabiskan lebih dari 3 jam setiap harinya untuk mengakses media sosial, yang sebagian besar diisi dengan konten hiburan, tren internasional, dan gaya hidup konsumtif. Fenomena ini menyebabkan adanya kesenjangan dalam pemahaman serta penerapan nilai-nilai Pancasila, yang menekankan pada prinsip kemanusiaan, kebersamaan, dan keadilan sosial. Dampak negatif dari situasi ini terlihat dari menurunnya kesadaran dan pemahaman mengenai makna Pancasila di kalangan pelajar, di mana laporan PISA 2021 menunjukkan bahwa hanya 36% siswa di Indonesia yang memiliki pemahaman yang baik tentang kewarganegaraan dan etika sosial.

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan yang signifikan, Pendidikan Pancasila tetap memegang peranan penting dalam membangun karakter bangsa yang berakhlak mulia dan mencintai tanah air. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti kemanusiaan yang adil dan beradab serta kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan, seharusnya dijadikan pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang sosial, politik, dan ekonomi. Sebuah studi yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 mengungkapkan bahwa 70% generasi muda yang mengikuti program pendidikan karakter berbasis Pancasila mengalami peningkatan dalam kesadaran sosial dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran Pancasila tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan sejarah, tetapi juga untuk membentuk individu yang memiliki moral yang baik.

Di zaman digital ini, teknologi dapat berfungsi sebagai sarana yang sangat efisien untuk mengajarkan dan menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila. Berbagai platform digital, seperti aplikasi pembelajaran, media sosial, dan situs web, dapat dimanfaatkan untuk mengakses informasi yang membahas inti dari Pancasila dengan cara yang menarik dan interaktif. Sebagai contoh, dalam program pendidikan berbasis e-learning yang dirancang oleh Universitas Negeri Yogyakarta, para peserta didik dapat mempelajari materi tentang Pancasila melalui video pembelajaran, kuis, dan diskusi daring yang mendalam. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2021) menunjukkan bahwa penerapan teknologi dalam pendidikan tidak hanya membuat proses belajar lebih menarik, tetapi juga meningkatkan efektivitas pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan siswa.

Menggali kembali inti dari Pendidikan Pancasila di dunia digital merupakan langkah krusial untuk mempertahankan relevansi nilai-nilai kebangsaan di tengah dunia yang semakin terhubung dan global. Pendidikan Pancasila seharusnya menjadi dasar dalam membentuk karakter bangsa yang beradab, adil secara sosial, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap sesama. Dengan memanfaatkan teknologi dan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan, generasi muda Indonesia dapat lebih memahami dan mengimplementasikan Pancasila dengan cara yang lebih relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan penting untuk memastikan bahwa pendidikan Pancasila tetap eksis di tengah perubahan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline