Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Saksi Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Diperbarui: 2 Januari 2023   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendirian Museum Perumusan Naskah Proklamasi dilatarbelakangi oleh sejarah panjang bangsa Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaannya.
Setelah ratusan tahun hidup dalam penjajahan, akhirnya tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan negara Indonesia diproklamasikan.

Berdasarkan hasil penelitian yang di wawancara  dengan pengurus Museum Perumusan Naskah Proklamasi, bahwa ia menjelaskan gedung ini perjuangan mempertahankan kemerdekaan tidak hanya dilakukan secara fisik saja tetapi juga dengan cara diplomasi.  Awal Perjuangan diplomasi terjadi di gedung ini, yaitu pada 17 November 1945 diadakan pertemuan antara pihak Indonesia yang dipimpin oleh DR. H.J Van Mook, sedangkan dari pihak sekutu diwakili oleh Let.Jen Christisson.

Pada 7 Oktober 1946, atas jasa baik inggris perundingan dilakukan lagi di gedung ini yaitu antara pihak indonesia dengan pihak belanda. Pihak Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir dan pihak belanda oleh Prof. Schermerhorn, Sedangkan sebagai penengahnya adalah Lord Killearn.

disni terdapat ruangan pertama yaitu ruang pengetikan naskah yang di ketik oleh Sayuti Melik didampingi oleh Bm Diah

ruangan kedua yaitu ruang pertemuan dengan Maeda

Ruangan ketiga yaitu ruang rapat,biasanya  soekarno-hatta mengadakan rapat berama di meja bundar

Museum Perumusan Naskah Proklamasi merupakan museum sejarah yang didalamnya menceritakan mengenai detik detik sejaraha Perumusan naskah Proklamasi yang dihadiri oleh para tokoh yang terlibat dalam pengumpulan sejarah.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi atau disingkat dengan munasprok adalah gedung yang dibangun sebagai monument peristiwa proses perumusan naskah proklamasi kemerdekaan di indonesia.

Sampai akhirnya pada saat Perang Pasifik terjadi, Jepang masuk dan mengambil alih Indonesia.

Pada masa itulah gedung ini kemudian dijadikan tempat tinggal oleh Laksamana Muda Tadashi Maeda.
Saat itu, Laksamana Maeda menjabat sebagai seorang Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.

Pada 16 Agustus 1945, Tadashi Maeda mengizinkan rumahnya menjadi tempat disusunnya perumusan naskah proklamasi Indonesia.

Ini adalah stempel hantu maut yang di gunakan oleh pasukan hantu maut di yogyakarta pada saat perjuangan mempertahankan kemerdekaan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline