Lihat ke Halaman Asli

Mycapturer

Pers Mycapturer

Cerita dan Harapan Dai Perbatasan yang Bertugas di Sambas Kalimantan Barat

Diperbarui: 11 Mei 2022   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi


Cerita dan Harapan Dai Perbatasan yang Bertugas di Sambas Kalimantan Barat

Jakarta, Bimas Islam --- Ustaz Ihya Ulumuddin adalah seorang dai asal Purwakarta yang saat ini bertugas di Dusun Maludin, Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Ia sedang mengikuti Program Dai Perbatasan dari Subdit Dakwah dan HBI Bimas Islam Kementerian Agama RI.

Bagi dia, penugasan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia itu merupakan pengalaman pertama yang sangat berharga. Terdapat banyak pengalaman dan pelajaran yang dia ambil selama lebih dari 20 hari memberikan layanan keagamaan di sana.

Dia menjelaskan, terdapat tiga segmentasi dakwah yang disentuh yakni bapak-bapak, anak-anak, dan ibu-ibu. Di Temajuk, kata Ustaz Ihya, meskipun merupakan daerah mayoritas Muslim tetapi warga di sana masih perlu secara intensif untuk diajak mempelajari agama dan Al-Qur’an. Meski begitu, ia mengakui masyarakat di Temajuk sangat ramah.

“Di sini masyarakatnya, asal kita senyum mereka senyum. Ramah luar biasa,” ungkap Ustaz Ihya dalam Obsesi Spesial Ramadan Episode #133, di Desa Temajuk, Paloh, Sambas, Kalbar, pada 21 April 2022 lalu, ditayangkan di Youtube Bimas Islam TV, pada Kamis (28/4/2022).

Di sana, ia memberikan berbagai kajian keagamaan kepada masyarakat. Mengajar pelajaran akhlak kepada anak-anak dan fikih untuk ibu-ibu. Menurut Ustaz Ihya, warga di sana tidak gengsi untuk bertanya seputar masalah keagamaan.

“Banyak di antara mereka yang datang ke rumah singgah untuk konsultasi tentang menyembelih hewan, hukum tajwid di beberapa ayat Al-Qur’an. Paling luar biasanya setiap datang mereka membawa satu kresek hitam. Di baliknya ada hasil perkebunannya, hasil laut, bahkan ada yang ngasih minuman tebu. Ini sangat berkesan,” kata Ustaz Ihya.

Dia berharap, perbatasan-perbatasan Indonesia bagian terluar seperti Temajuk, Sambas, Kalbar ini perlu sedikit dipoles supaya lebih cantik. Sebab ia yakin, orang luar akan melihat wajah Indonesia dari perbatasannya, terutama dalam hal keagamaan.

Selain Ustaz Ihya dari Purwakarta, ada pula Ustaz Andyca Nur dari Jakarta yang ditempatkan di Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Sambas, Kalbar. Dia merasa bahwa penugasan dai di perbatasan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga. Sebab tentu sangat jauh berbeda dengan dakwah di perkotaan.

“Ketika kita mengajarkan baik itu ibu-ibu, bapak-bapak, atau anak-anak belajar Al-Qur’an, mereka itu betul-betul merasa dibimbing dengan kita. Pasti setiap ada perkumpulan, ada pertanyaan yang mereka konsultasikan seperti zakat, haid, shalat sunnah,” ungkap Ustaz Andyca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline