Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Sandiya Purba

KKN-DR Kelompok 45

Dampak Pembelajaran Daring di Masa Pandemi terhadap Pendidikan Karakter

Diperbarui: 11 Agustus 2020   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada saat ini, seluruh negara di dunia sedang menghadapi musibah pandemi Covid-19. semua kegiatan maupun pekerjaan dibatasi guna mencegah terjadinya penyebaran virus Corona ini, termasuk juga aktivitas pendidikan.

di Indonesia juga kurang lebih 5 bulan semua aktivitas pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai dengan tingkat perguruan tinggi dilakukan secara daring tanpa tatap muka antara peserta didik dengan pendidik. Pembelajaran daring serta-merta menyadarkan kita akan potensi luar biasa internet yang belum dimanfaatkan sepenuhnya dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang pendidikan.

Meskipun secara formal kegiatan pendidikan masih bisa dilakukan secara daring, Namun karena siswa dan mahasiswa harus belajar dirumah maka pendidikan karakter selama masa depan demi ini menjadi sedikit terabaikan. 

Ketika kegiatan pendidikan dilakukan di sekolah Pendidikan karakter dilakukan dengan pengawasan langsung dari guru atau dosen. Akan tetapi saat ini, ketika kegiatan pendidikan dilakukan secara daring di mana terjadi hanyalah proses pembelajaran atau transfer pengetahuan saja. ini mengakibatkan pendidikan karakter tidak bisa berjalan dengan optimal.

keteladanan para pendidik yang dilihat dan dirasakan langsung oleh para siswa dan mahasiswa adalah kunci utama pendidikan karakter di lembaga pendidikan. Terlebih pada keadaan saat ini, dimana banyak orangtua yang teramat sibuk bekerja, khususnya di waktu-waktu pembelajaran daring dilakukan. Tentu Mereka tak bisa mengawasi langsung Apa yang dilakukan oleh anak-anak mereka.

Banyak pengajar yang mengeluhkan partisipasi siswa dan mahasiswa ketika pembelajaran daring berlangsung, pengajar kesulitan memastikan Apakah siswa dan mahasiswanya mengikuti pelajaran dengan serius. 

Karena sering terjadi, dalam pembelajaran daring, ada siswa atau mahasiswa yang sengaja memasang video yang sudah direkam agar seolah-olah mengikuti proses pembelajaran namun ternyata mereka melakukan hal lain. Dalam proses evaluasi pun banyak kesulitan yang dihadapi.

Apabila biasanya tes atau ujian, guru atau dosen bisa melakukan pengawasan langsung, sehingga siswa atau mahasiswa bisa dididik untuk jujur dalam mengerjakan soal, sekarang keadaannya berubah. 

Tak ada yang bisa mengawasi dan memastikan apakah soal-soal yang diberikan, dikerjakan sendiri atau tidak ataukah sembari mencari jawaban dari internet kemudian tinggal "copy-paste" jawaban. Pembelajaran olahraga, dan praktikum di laboratorium, juga terbengkalai. Padahal materi pelajaran tersebut mendidik siswa dan mahasiswa untuk memiliki karakter positif seperti teliti, tekun, jujur, hati-hati, tidak mudah menyerah dan menghargai proses.

Yang dikhawatirkan jika pandemi ini berlangsung lama dan pembelajaran daring dilakukan selama setahun penuh atau mungkin lebih, generasi muda bangsa ini akan terbiasa dengan berbagai kemudahan-kemudahan yang tak mendidik dan mendewasakan. Mereka bisa jadi akan kehilangan setahun penuh dengan pendidikan karakter yang nilainya sangat berharga sebagai bekal menjalani kehidupan. 

Bangsa ini tidak lagi menghadapi ancaman kekurangan orang-orang pintar di era internet seperti sekarang ini. Akses informasi tanpa batas memudahkan setiap orang untuk belajar apapun.Namun pembelajaran berbeda dengan pendidikan, apalagi pendidikan karakter.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline