Lihat ke Halaman Asli

Semiotika Pada Karya Apresiasi Mahasiswa Desain untuk Hari Ibu

Diperbarui: 6 Januari 2016   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SELAYANG PANDANG

22 Desember merupakan hari ibu yang selalu di peringati oleh hampir seluruh masyarakat di dunia ,sedikit menyinggung sejarah ,hari Ibu di Indonesia dirayakan secara nasional pada tanggal 22 Desember. Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Dekrit Presiden No. 316 thn. 1953, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, namun seiring dari berjalanya waktu kini pada hari ibu cenderung diperingati dengan menyatakan kasih sayang kepada ibu ,bertukar kado ,dan mempersembahkan hal hal special kepada ibu, namun di Indonesia sendiri hari ibu tidak dijadikan hari libur nasional.

Untuk merespon hari ibu seorang mahasiswa Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta bernama Wahyu Seto Pramono pria 22 tahun asal kabupaten Tanggerang ini membuat sebuah poster digital yang bertemakan ibu ,hal ini merupakan bentuk kepedulianya terhadap ibu serta hari peringatan nasional ini.

DESKRIPSI

Poster digital berukuran 1272 pixel dan tinggi 1800 pixel

IDENTIFIKASI

Sebuah poster digital berukuran lebar 1272 pixel dan tinggi 1800 pixel terdapat Ilustrasi silhouette ibu berwarna hitam mengahadap ke kanan dan hendak mencium kening bayi serta bayi yang menghadap ke kiri saling berhadapana dengan ibu ,background berwarna hitam ,Ilustrasi silhouette ibu memiliki rambut berwarna magenta ,sebagai frame ditempatkan beberapa ornament kaku berwarna hijau muda ,merah ,biru dongker ,orange ,kuning dan cyan.Ilustrasi robot berwarna biru muda di sudut kanan bawah ,Ilustrasi hati berwarna merah di kanan atas Ilustrasi gabungan dari tiga segitiga berwarna kuning dan memiliki 3 lingkaran di tiap ujungnya Tulisan “Kasih Ibu Sepanjang Masa Tak Tergantingkan oleh Apapun”

MAKNA

DImulai dari ilustrasi ibu yang hendak mencium kening seorang bayi yang sedang ia gendong terpapar makna bahwa semenjak anaknya lahir ibu menyayanginya dengan tulus ,sang ibu menghadap kanan ,dan kanan merupakan arah kemajuan yang bermakna ibu akan tetap menyayangi anaknya hingga ia tumbuh dewasa bahkan sampai kapanpun ibu tetap akan begitu.Ibu merupakan wanita dan wanita dicitrakan sebagai makhluk yang lembut halus dan menawan, hal ini bisa terlihat dari ilustrasi rambut ibu yang berbentuk lekukan lekukan halus melambai,rambut ini juga merangkul penuh bayi dan rambut ini berwarna magenta, magenta secara psikologis dapat di maknai menunjukkan spiritual, pengetahuan yang tersembunyi, aspirasi yang tinggi, kebangsawanan, upacara, misteri, pencerahan, telepati, empati, intuisi, kepercayaan yang dalam, ambisi, magic atau keajaiban dan harga diri maka dari hal ini dapat di simpulkan ibu merupakan makhluk yang patut untuk kita banggakan ,hargai ,dan sayangi, karena ibu dapat melakukan apa saja demi anaknya  ,ibu memiliki “magic” untuk anaknya sebagai contoh tiap ibu di berbagai belahan dunia memiliki cara unik untuk mendiamkan anaknya yang menangis .ibu juga mampu menjadi teman yang baik bagi anaknya, sebagai inspirasi bagi anaknya, ibu memiliki intuisi yang tinggi terhadap anaknya,

Bentuk lambang hati berwarna merah yang di letakan pada posisi kanan atas , secara psikologis merah melambangkan kesan energi, kekuatan, hasrat, erotisme, keberanian, simbol dari api, pencapaian tujuan, darah, resiko, ketenaran, cinta, perjuangan, perhatian, perang, bahaya, kecepatan, panas, kekerasan.Melihat dari sejarah ada berbagai macam versi dimulai dari bahwa simbol ini digunakan oleh Gereja Katolik pada akhir abad ke-17. Klaim ini didasarkan pada pernyataan Saint Margaret Marie Alacoque bahwa dirinya melihat mahkota yang ujung-ujung runcingnya berhias gambar hati lambing cinta.

Selain di mahkota, simbol hati ini juga dilihatnya di dekorasi-dekorasi jendela bangunan yang ada saat itu.Selain di Eropa, kisah tentang simbol cinta ini juga berkembang dari Mesir. Cuma, di wilayah ini tidak tertulis tahun pasti soal digunakannya lambang tersebut. Situs heartsmith.com hanya menyebutkan bahwa di Mesir, lambang cinta itu digunakan untuk menjelaskan bahwa hati menjadi kekuatan penting dalam mitos kekuatan di wilayah tersebut.Bukti sejarah penggunaan lambang cinta yang lebih otentik justru ditemukan di Afrika. Dari reruntuhan kota tua di wilayah utara Benua tersebut, ditemukan gambar hati yang terpahat di batu. Kota tua itu dulunya bernama Cyrene, yang merupakan salah satu pusat peradaban penting di abad ke-7 SM.Kota ini terkenal dengan budidaya tanaman silphium, sejenis biji adas yang berguna sebagai obat herbal pencegah kehamilan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline