Lihat ke Halaman Asli

Poem in Dark Morning

Diperbarui: 18 Juli 2016   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Poety in dark morning

Apakah dirimu bahagia,
setelah melakukan tindakan masocist separah ini

hey teman ingatkah kamu
Kalau pagi buta
selalu membisikkan kesunyian yang mendalam

Yang terus menusuk kedalam hati dan jiwa
Bahkan ke tulang-tulangmu yang rapuh

Lupakah kalian bahwa fajar dengan ke abuannya
Meniup ruh-ruh kehidupan
Bagi bayi yang baru ingin mulai bernyawa

Teman tentu kau tidak tau
Bahwa Tuhan mu telah menciptakanmu
Dari segumpal darah
Yang dibalutnya menjadi tulang belulang dan daging
Yang akhirnya membentuk kamu seorang manusia

Masihkah kamu berkata bahwa
Kenapa aku terlahir sial!
Ingatkah kamu bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat dan bersyukur
Bagai ilalang yang selalu bertasbih kepada -Nya

Lalu nikmat tuhanmu manakah yang kamu dustakan
Setelah senyumnya tidak pernah tidak ada pada tiap harimu, tiap pagimu

Lalu kamu menjadi seorang yang durhaka
Baik pada bapakmu
pada Ibumu, maupun Tuhanmu

Pernahkah engkau berpikir bahwa kesucianmu
merupakan proyeksi dari kesucian-Nya
Sang Maha Suci?
yang masuk kedalam hati
kedalam ubun-ubun
Bahkan hingga pembuluh darah terkecil tubuhmu

Lupakah kammu bagaimana namaNya
Dibisikkan oleh bapakmu di hari kamu melihat dunia
Di hari kamu lahir melalu rahim ibumu, lalu menangis sejadi-jadinya
ketika meninggalkan alam rahim?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline