Lihat ke Halaman Asli

Pasca Geladi Hominisasi

Diperbarui: 25 Oktober 2022   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Acara geladi memberikan tiga macam tugas, yaitu pra geladi, geladi, dan pasca geladi. Tugas pra geladi berisi pertanyaan yang mencakup peran generasi muda terhadap bangsa kita ini. 

Saat geladi hominisasi, kita dibimbing untuk mengenal budaya Indonesia lebih baik, dibimbing untuk berpikir secara logis, dan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Geladi hominisasi merupakan wadah bagi mahasiswa dan mahasiswi dalam mengaspirasikan kreatifitas mereka. Saya sebagai peserta geladi merasa sangat didukung oleh berbagai macam pengarahan, dan fasilitas dari pembimbing yang kerap mensupport dan merevisi hasil kerja mahasiswa dan mahasiswi. 

Selama berlangsungnya acara, mahasiswa dan mahasiswi terus dibimbing untuk berpikir secara logika dan berbahasa, dengan tujuan melatih diri kita dalam berpikir logis, kritis, dan rasional, berbahasa yang satu bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa yang dapat mempersatukan warga Indonesia dalam berkomunikasi antar suku bangsa.

Berkat kegiatan geladi hominisasi ini saya dapat mengasah banyak sekali soft skill dalam waktu yang terbilang sangat singkat. Dimulai dari berkomunikasi dengan orang baru, berpikir kritis, berpikir kreatif, berpikir rasional, berani berbicara di depan umum, bekerja dengan time management yang ketat, bekerja sama dengan tim, dan mengenal banyak hari nasional. 

Soft skill tersebut dapat saya terapkan kedepannya dalam menjalani kehidupan saya sehari-hari sebagai mahasiswi. Dengan jadwal kuliah dan jadwal pribadi yang cukup padat saya dapat menerapkan time management, berpikir kritis dan kreatif untuk mengatur kegiatan saya seperti yang dilatih dalam kegiatan geladi. Tak lupa saya akan berbahasa sebagai warga negara Indonesia dalam berkomunikasi, karena saat ini saya berada di lingkungan yang multikultural. 

Lingkungan saya dipenuhi oleh masyarakat Indonesia dari berbagai daerah yang memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Dengan berbahasa Indonesia, saya dapat menghubungkan diri saya dengan orang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline