Lihat ke Halaman Asli

Syamsudin

Pencari Ilmu - Berusaha Menyebar Manfaat

Pengantar Logika (3)

Diperbarui: 19 Oktober 2022   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tulisan ini merupakan lanjutan dari Pengantar Logika (2) sebelumnya (silakan klik di sini). Resume ini dapat dibaca detailnya pada halaman 66-71. 

  • Definisi/pembatasan adalah menentukan batas-batas tertentu dari suatu realitas sehingga jelas apa yang dimaksudkan, tidak kabur dan tidak tercampuraduk dengan pengertian lain. Definisi yang baik harus:
    • merumuskan dengan jelas dan singkat semua unsur (isi) pengertian.
    • mencakup unsur-unsur yang cukup untuk mengetahui apa sebenarnya kenyataan itu.
    • tegas membedakan yang didefinisikan dari realitas yang lain.
  • Jenis definisi terbagi dua, yaitu: nominal dan riel.
    • Nominal, menerangkan arti kata/nama, dengan jalan:
      • Kata sinonim, yaitu menjelaskan pengertian dengan menyebutkan kata searti yang lebih dimengerti. Misalnya: kongres = musyawarah, motif = alasan.
      • Etimologi, yaitu mengupas asal-usul katanya. Contoh: filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philos dan sophia yang berarti cinta dan kebijaksanaan.Agar definisi nominal lebih akurat maka harus mempertimbangkan konteks penggunaan kata tersebut dalam teks atau percakapan.
    • Riel, menerangkan apa sebenarnya barang tertentu itu dengan menunjukkan realitas atau hakikat barang itu sendiri. Cara menyusunnya adalah:
      • Definisi logis/esensial (sifat khas/hakikat). Terdiri dari dua bagian, yaitu: bagian pertama menunjukkan golongan atasan/jenis terdekat dari realitas yang didefinisikan sedangkan bagian kedua menunjukkan sifat khasnya. Misalnya: Manusia adalah hewan yang berakal. Bagian pertama: hewan sebagai jenis terdekat dari manusia. Bagian kedua: akal sebagai kekhasan manusia.
      • Definisi deskriptif (kumpulan sifat-sifat), misalnya: Apakah cinta kasih itu? Cinta kasih adalah sabar, murah hati, tidak menyombongkan diri, tidak lekas marah, tidak berprasangka buruk, suka pada keadilan, suka pada kebenaran, dll. 
      • Definisi kausal (sebab akibat), misalnya: Gerhana matahari adalah ketika matahari terhalang oleh bulan.
      • Definisi final (tujuan), contohnya: Arloji adalah suatu alat kecil untuk menunjukkan waktu yang dapat diikat dipergelangan tangan.
  • Aturan-aturan dalam pembuatan definisi:
    • harus dapat dibolak-balikkan dengan hal yang didefinisikan.
    • yang didefinisikan tidak boleh masuk ke dalam definisi.
    • tidak boleh negatif jika bisa positif.
    • harus sungguh-sungguh menjelaskan.
    • tidak boleh lebih luas ataupun lebih sempit dari yang didefinisikan.
    • tidak boleh memuat kiasan/metafora.

Buku sumber: Dr. W. Poespoprodjo, S.H., S.S., B.Ph., L.Ph. dan Drs. EK.T. Gilarso, Logika Ilmu Menalar Dasar-Dasar Berpikir Tertib, Logis, Kritis, Analitis, Dialektis, Penerbit Pustaka Grafika, Bandung, Cet. II, 2006.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline