Lomonosov (Mikhail Vasiliyevich Lomonosov) merupakan seorang ilmuwan Rusia terkemuka yang memberi kontribusi besar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan seni, termasuk kimia, fisika, geografi, sejarah, linguistik, sastra, dan seni mosaik. Ia lahir pada tahun 1711 di kota kecil Holmogory di wilayah utara Rusia, dalam keluarga petani sederhana.
Pada masa kecilnya, Lomonosov tidak bersekolah, karena pada saat itu di wilayah utara Rusia belum terdapat sekolah. Namun, ia memiliki kesempatan untuk belajar dengan seorang pendeta bernama S. M. Sabelnikov, dan juga seorang petani bernama I. A. Shubnoy. Dengan bantuan keduanya, Lomonosov mempelajari, buku-buku keagamaan, aritmatika, dan tata bahasa Rusia.
Keinginannya yang kuat untuk melanjutkan pendidikan, mendorong Lomonosov untuk pergi ke Moskow pada tahun 1930. Ia masuk ke Akademi Slavia-Yunani-Latin pada usia 19 tahun. Lomonosov merupakan siswa yang berbakat serta pekerja keras. Dalam satu tahun ia dapat menyelesaikan dua hingga tiga kelas. Selama lima tahun ia mempelajari bahasa latin, Yunani, matematika, geografi, puisi dalam bahasa Latin dan Rusia, sejarah, serta ilmu teologi. Ia menjadi siswa terbaik pada tahun 1735, kemudian ia dikirim untuk melanjutkan studinya di Akademi Ilmu Pengetahuan St. Petersburg.
Para ilmuwan di St. Petersburg dengan cepat melihat bakat luar biasa Lomonosov. Mereka menyarankan agar ia pergi ke Jerman untuk melanjutkan studinya di universitas-universitas terbaik Eropa. Hingga pada tahun 1736, ia tiba di Marburg, Jerman, yang menjadi tempat ia belajar di bawah bimbingan ilmuwan terkenal, Christian Wolff.
Di Marburg, Lomonosov mempelajari kimia, pertambangan, geometri, mekanika, hidrolika, serta bahasa Jerman dan Perancis. Di sana ia menulis karya ilmiah pertamanya dan mengirimkannya ke St. Petersburg. Christian Wolff menyebut Lomonosov sebagai salah satu siswa terbaiknya.
Pada tahun 1741, Lomonosov kembali ke Akademi Ilmu Pengetahuan St. Petersburg, di mana ia mempelajari berbagai cabang ilmu, termasuk matematika, fisika, geografi, astronomi, geologi, sejarah, bahasa Rusia, dan sastra. Namun, cabang ilmu yang paling ia cintai adalah kimia.
Pada tahun 1745, Lomonosov diangkat menjadi profesor kimia, dan pada tahun 1748 ia mendirikan laboratorium kimia pertama di Rusia. Di laboratorium ini, ia melakukan eksperimen, menulis buku, dan mengajar mahasiswa. Lomonosov adalah penemu hukum kekekalan materi, menjelaskan sifat panas, serta mengembangkan dasar-dasar teori gas.
Pada tahun 1755, atas inisiatif Lomonosov, Universitas Moskow dan sebuah gimnasium universitas didirikan. Universitas ini memiliki tiga fakultas: filsafat, hukum, dan kedokteran. Atas permintaannya, kuliah di universitas diberikan dalam bahasa Rusia, bukan bahasa Latin. Universitas Moskow terbuka untuk semua orang, termasuk anak-anak petani bebas, pedagang, dan tentara. Tanggal pembukaan universitas, 25 Januari, menjadi Hari Tatiana yang dirayakan sebagai Hari Mahasiswa di Rusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H