Gambar/Sham Bani
MANUSIA BEREVOLUSI DARI MONYET?
Semalam saya duduk dan berdiskusi kecil dengan kawan-kawanku.
Salah satu di antara mereka bertanya begini.
Apakah benar teori manusia itu berasal dari evolusi monyet? Semua berpendapat dan ada yang pro dan ada pula yang kontra karena itu ada dalam mata pelajaran jadi beberapa percaya kalau itu bisa benar adanya.
Saya jawab begini:
1. Setiap kita pasti marah dan tersinggung jika dibilang "dasar monyet kau." Kenapa kita tersinggung? Karena kodrat kita bukan kodrat monyet tapi kodrat manusia.
2. Kalau teori itu benar saya juga bingung kira-kira berapa banyak model dan bentuk dari masing-masing monyet itu? Karena di dunia ini banyak macam model orangnya, ada yang hitam kribo badan pendek dan tinggi, ada yang kulit putih tinggi dan dan pendek, ada yang kulitnya Sao matang dan kuning langsat, ada yang mata lebar, mata sayu dan mata sipit.
Apakah monyet ada banyak model seperti itu? Carikan saya monyet yang mata sipit atau mata bule ada tidak. Semua pada katawa habis.
3. Kalau teori Darwin itu benar maka hari ini monyet sudah tidak ada lagi karena telah berevolusi semuanya menjadi manusia. Namun faktanya monyet semakin banyak, atau kalau kalian percaya bahwa teori Darwin itu benar maka setidaknya hari ini akan ada monyet tua yang siap berevolusi menjadi manusia. Cari, temukan dan kita semua akan percaya pada teori Darwin.
Sebagai penutup saya bilang. Jika kalian di sini percaya bahwa teori Darwin itu benar maka malam ini saya berada di tempat yang salah, karena saya bukan turunan monyet. Namun jelas bahwa saya ini merupakan keturunan dari Adam dan Hawa manusia pertama yang diciptakan Tuhan, dipercaya dan diberikan hak untuk mengelola bumi dan menguasai semua makhluk hidup yang ada pada bumi, jika ada yang sama pendapat dengan saya silahkan tuliskan perspektifmu disini, jika ada yang berbeda dengan saya maka itu merupakan hak yang tidak bisa dikurangi, namun tentu saja harus dapat di pertanggungjawabkan dengan memberikan perspektif yang masuk di akal.
Editor: Sham Bani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H