Lihat ke Halaman Asli

shaluna mei

mahasiswa untag surabaya

Mahasiswa KKN UNTAG: Inovasi Packaging Produk Abon Lele di Desa Balonggabus, Candi Sidoarjo

Diperbarui: 3 Juni 2024   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Balonggabus, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa melalui produk unggulannya, abon lele. Namun, produk ini belum mendapatkan tempat yang layak di pasar yang lebih luas. Masalah klasik yang sering dihadapi oleh produk-produk lokal adalah kurangnya inovasi dalam hal packaging dan branding. Inilah yang menjadi fokus perhatian mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.

Ketika mahasiswa KKN Untag memilih untuk berkontribusi di Desa Balonggabus, mereka tidak hanya membawa semangat akademis, tetapi juga komitmen untuk membuat perubahan nyata. Langkah mereka untuk mengembangkan inovasi packaging dan branding produk abon lele adalah bukti konkret dari upaya mereka dalam memajukan ekonomi lokal.

Packaging dan branding bukan sekadar soal estetika. Kedua elemen ini memegang peran penting dalam menarik minat konsumen dan membedakan produk di pasar yang kompetitif. Kemasan yang menarik dan desain branding yang kuat mampu memberikan kesan pertama yang positif kepada konsumen, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan. Mahasiswa KKN Untag memahami hal ini dan mengambil inisiatif untuk merancang kemasan abon lele yang lebih modern dan menarik.

Inovasi ini tidak hanya memberikan nilai tambah pada produk, tetapi juga mengangkat citra Desa Balonggabus sebagai penghasil produk berkualitas. Logo baru dan strategi branding yang dirancang oleh mahasiswa KKN menunjukkan bahwa produk lokal pun dapat bersaing di pasar yang lebih luas dengan tampilan yang profesional. 

Selain aspek visual, mahasiswa KKN Untag juga memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM di Desa Balonggabus mengenai manajemen usaha dan pemasaran digital. Mereka mengajarkan cara memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran yang efektif. Ini adalah langkah yang sangat relevan mengingat semakin banyaknya konsumen yang mencari dan membeli produk melalui platform online.

Dokpri

Dukungan dari pihak kampus Untag Surabaya juga patut diapresiasi. Program KKN ini tidak hanya memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada komunitas lokal. Melalui program ini, mahasiswa belajar mengaplikasikan teori yang mereka pelajari di kampus dalam situasi nyata, sementara masyarakat mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Peran aktif mahasiswa dalam mendukung UMKM desa ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam pembangunan ekonomi lokal. Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Untag di Desa Balonggabus adalah contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat berkontribusi pada pengembangan masyarakat.

Namun, upaya ini seharusnya tidak berhenti di sini. Diperlukan keberlanjutan dan dukungan dari berbagai pihak untuk memastikan bahwa inovasi ini terus berkembang. Pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan sektor swasta harus bekerja sama untuk mendukung UMKM lokal, sehingga mereka dapat terus tumbuh dan bersaing di pasar global.

Mahasiswa KKN Untag telah menunjukkan bahwa dengan inovasi dan kolaborasi, produk lokal seperti abon lele dari Desa Balonggabus dapat memiliki masa depan yang cerah. Ini adalah langkah kecil yang memiliki dampak besar, bukan hanya bagi masyarakat desa, tetapi juga bagi perekonomian regional secara keseluruhan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline