Persib dan Bobotoh adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Bagi warga Jawa Barat umumnya, dan warga Bandung khususnya, mendukung Persib adalah sebuah warisan, bukan karena ajakan, tetapi murni dari hati dan turun temurun.
Bobotoh mengemban warisan itu, diiringi dengan rasa loyalitas tanpa batas yang sudah tidak diragukan lagi. Tak hanya loyalitas, Bobotoh pun seringkali memberikan kontribusi terhadap Persib Bandung agar klub kesayangannya itu bisa terus berprestasi dan berkembang lebih besar.
Namun, rasa suka dan cinta yang berlebihan atau sikap fanatisme para Bobotoh terhadap klub kesayangannya, seringkali di salah artikan oleh sesama suppoter, masyarakat, media, bahkan Management Persib itu sendiri. Berkaca pada setiap laga berjalan, entah itu pertandingan kandang maupun tandang, menang ataupun kalah, Bobotoh selalu melakukan selebrasi dengan cara konfoi beramai ramai, diiringi asap smoke bomb atau flare yang semakin menyala, semakin merah warnanya. Bendera berkibar dan teriakan terdengar dari berbagai penjuru.
Rasa penasaran yang tinggi membuat masyarakat bertanya-tanya, jika laga kalah, mengapa harus selebrasi? Terlebih, banyak kasus viral dimana Bobotoh menggruduk kantor Management jika Persib kalah atau taktik permainan mereka buruk. Ternyata, Abah Indra Thohir-Legend of Persib Bandung, benar. Bahwa Bobotoh adalah Quality Control, maksudnya, Bobotoh adalah bagian pengawas kelangsungan perkembangan Persib. Jadi wajar saja jika Bobotoh spontan memberi respon terhadap Persib ketika performa mereka di lapangan cenderung memburuk. Sejak dahulu juga begitu, sudah tradisi. Bobotoh memang keras saat mengkritik tim kesayangannya.
Akhir kata, Penulis berpesan kepada seluruh Bobotoh untuk tidak melupakan kutipan dari Alm. Ayi Beutik-Panglima Persib Bandung, bahwa Persib besar karena cacian, dan pujian adalah racun. Football without fans is nothing, dan Management Persib harus tahu itu.
*Tinggal di Bandung, namun bukan pengamat sepak bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H