Lihat ke Halaman Asli

Merasa Dirugikan! Para Supir Angkutan Umum Mengeluh Pendapatan Menurun Drastis

Diperbarui: 19 Januari 2023   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jakarta- Dizaman serba teknologi ini, segala sesuatu hal sekarang sudah terkait dengan teknologi, satu contohnya ialah angkutan umum, sudah tak asing lagi bahwa saat ini angkutan umum sudah banyak beralih ke digital, banyak masyarakat yang saat ini lebih memiliih angkutan umum berbasis aplikasi online untuk dijadikan alat trasportasi.

Dengan alasan lebih aman dan praktis, banyak masyarakat yang saat ini enggan untuk menaiki angkutan umum. Perbedaan fasilitas yang diberikan menjadi salah satu faktor utama para masyarakat lebih memilih angkutan umum berbasis aplikasi online.

Hal ini menjadi dampak buruk bagi para supir angkutan umum. Perbedaan secara signifikat telah dirasakan oleh hampir seluruh supir angkutan umum biasa. Semenjak adanya angkutan umun berbasis aplikasi online ini, para supir angkutan umum mengeluh mengalamami penurunan penumpang yang sangat drastis.

Hal ini sangat berdampak besar bagi pendapatan mereka. Belum lagi pendapatan sehari yang mereka dapatkan akan dibagi beberapa persen untuk di setorkan kepada pihak pengelolah.

Situasi ini juga sangat terlihat jelas di terminal Kampung Melayu. Banyak angkutan umum yang menunggu (mengetem) penumpang penuh dengan jangka waktu yang lama. Berbanding terbalik dengan sebelumnya, sebelum adanya angkutan umum berbasis aplikasi online ini waktu yang mereka butuhkan untuk menunggu penumpang penuh tidak terlalu lama. Hal ini sangat dirugikan untuk para supir angkutan umum. Para supir angkutan umum meras dengan hadirnya angkutan umum berbasis aplikasi online ini menjadi pesaing yang paling berat.

"Semenjak adanya angkutan umum online ini, pendapatan saya turun drastis, berasa banget sebelum adanya grab, dan aplikasi online lainnya. Mana lagi belum setiap harinya saya harus setor ke pihak pengolah, hasilnya mah ga seberapa dari sebelumnya. Tapi mau gimana lagi saya cuma bisa sabar dan lebih kerja keras lagi. Biasanyaa kalo penumpang lagi sendikit, saya mau gamau ambil jam tambahan." Ujar pak Akbar salah satu supir angkutan umum, Kampung Melayu, Rabu (4/2/2023).

Keresahaan ini sudah dirasa lama oleh hampir seluruh supir angkutan umum, mereka sangat berharap semoga bantuan atau solusi yang diberikan pemerintah untuk mereka para pengais rezeki dijalan, mereka berharap kerugian yang mereka dapatkan nantinya bisa teratasi, dan pendapatan mereka bisa kembali normal dengan sebelum adanya angkutan umum nerbasis aplikasi online ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline