Lihat ke Halaman Asli

shalsafharsyaaini

Mahasiswa UIN SUNAN GUNUNG DJATI Bandung

Kepedulian remaja dalam menanamkan pendidikan agama Islam di lingkungan sekitar

Diperbarui: 25 Desember 2024   06:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari aspek pendidikan, yang mungkin setiap harinya kita selalu dituntut untuk belajar. Pembahasan mengenai belajar itu bukan hanya materi akademik saja, seperti matematika, ilmu pengetahuan alam, dan sosial budaya, tetapi harus diiringi dengan pendidikan moral yang baik. Kita juga harus belajar simpati dan empati dengan aspek sosial yang berada di kawasan lingkungan sekitar. Untuk dapat mewujudkan generasi yang tahu akan pendidikan agama khususnya umat yang beragama Islam, para remaja dapat ikut andil untuk memberikan sumber pembelajaran dasar yang berkaitan dengan aspek beribadah seperti materi Fiqih, Al-Quran dan hadist, Aqidah akhlak, dan juga hukum tajwid yang harus diketahui supaya dapat mengetahui cara membaca Al-Quran yang baik.

Dalam ilmu Fiqh, para remaja dapat memaparkan materi mengenai rukun iman dan islam, bersuci atau thaharah, tata cara ibadah sholat, dan ketentuan memberikan zakat. Mengutip dari artikel yang ditulis oleh Yufi Cantika, mempelajari ilmu fiqih itu sangat penting sebagai dasar dalam aspek hukum dalam menjalani kehidupan manusia sehari-hari. Dalam mempelajari bab rukun iman dan islam, kita dapat menyampaikan isi kandungan dan tata cara mempercayai rukun-rukun iman yang memiliki 6 poin penting. Jika rukun islam, itu membahas cara praktek ibadah sholat, zakat, puasa dan haji bagi yang mampu. Lima rukun Islam itu memiliki aturan dan kaidah yang wajib diketahui oleh seluruh umat Islam dalam menyempurnakan ibadahnya.

Al-Quran ialah wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada nabi Muhammad SAW sebagai pedoman umat manusia agar selamat hidup di dunia dan akhirat kelak. Dalam Al-Quran sudah disampaikan bahwa menuntut ilmu itu wajib dan setiap orang yang berilmu harus menyampaikan walau satu ayat seperti Hadist nabi SAW tersebut. Mengenai hadist, menurut bahasa yaitu jadid yang artinya baru dan secara istilah hadist adalah segala ucapan dan perbuatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW yaitu perkataan, percakapan, dan berbicara. Para pemuda dapat menyampaikan beberapa isi kandungan Al-Quran dan hadist agar mereka mengetahui makna yang terdapat dalam kitab suci umat islam itu sangat berpengaruh pada kehidupan manusia di akhirat kelak. Tingkah laku Nabi yang sangat baik dapat dijadikan teladan bagi manusia sebagai makhluk yang memiliki adab dan sopan santun. Semua sudah tertera dalam hadist yang sahih.

Dikutip dari buku Aqidah akhlak yang ditelaah oleh Fuad Thahari bahwa akidah ialah ilmu pokok yang menjadi dasar segala amal yang akan kita lakukan dan dapatkan. Akhlak tidak akan sempurna bila tidak dilandaskan oleh akidah yang posisinya menjadi pondasi. Untuk membekali diri dalam menjalankan hidup, maka setiap mukallaf memiliki kewajiban untuk memahami ilmu akidah dan ruang lingkupnya dengan benar.

Dalam membaca Al-Quran juga ada ketentuan dan hukum yang harus dipahami supaya dapat memahami huruf-huruf yang merangkai kata dalam Al-Quran. Para pemateri dapat menyampaikan beberapa hukum seperti hukum mad, hukum nun mati dan tanwin, hukum mim mati dan lain sebagainya. Ketika kita sudah memahami bagaimana rumus-rumus tajwid, baiknya langsung di praktikan agar mengetahui dan memahami membaca Al-Quran sesuai kewajibannya.

Setiap orang pasti memiliki ilmu yang mereka kuasai untuk disebarkan lagi melalui sarana mengajar. Di lingkungan sosial, kita dapat menyebarkan ilmu yang kita punya sebagai ladang pahala dan melatih kemampuan public speaking di depan khalayak ramai. Dengan ilmu, kita dapat mencapai dan mengejar harapan yang kita inginkan agar menjadi manusia yang berkualitas. Mempelajari ilmu agama dapat menuntun kita agar selalu beriringan dengan akhlak yang baik dalam menjalani kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline