Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Metode dalam Penetapan Harga Pokok Produksi Terhadap Laporan Keuangan

Diperbarui: 8 Desember 2015   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Akuntansi manajemen adalah ilmu akuntansi yang berorientasi pada pertanggung jawaban kepada pihak internal . pihak internal disini bisa manajer, direktur, karyawan perusahaan dll.  Tentu kosep yang akan dibahas oleh akuntansi manajemen adalah yang berkaitan tentang biaya-biaya. Ilmu yang dipelajari akan mirip dengan apa yang sudah kita pelajari dalam akuntansi biaya, namun akuntansi biaya merupakan suatu campuran dari akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan.

Akuntansi manajemen yang ada dalam suatu perusahaan memanglah tidak memiliki aturan yang ditetapkan secara sah oleh pemerintah dalam cara penetapannya, namun akuntansi manajemen memiliki standar operasianal (SOP) dalam menjalankannya misalnya kebijakan tertentu yang diambil oleh perusahaan. Banyak kebijakan yang ada dalam perusahaan yang akan sangat berpengaruh dalam kelangsungan dan perkembangan perusahaan, karenanya pengambil keputusan haruslah jeli dalam meliat peluang dan bijaksana dalam menetapkan suatu kebijakan. Salah satu contohnya kebijakan perusahaan dalam menentukan penggunaan metode untuk menetapkan harga pokok produksi.

***

Harga pokok produksi/ biaya produksi adalah sebagian atau keseluruhan faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk barang. Dalam rencana kegiatan perusahaan, biasanya biaya produksi dihitung berdasarkan jumlah produk yang sudah siap jual. Biaya produksi sering juga disebut sebagai ongkos produksi. Secara umum, biaya produksi didefinisikan sebagai keseluruhan biaya yang dikorbankan atau dikeluarkan untuk menghasilkan produk hingga produk itu siap jual dan sampai di pasaran ataupun langsung ke tangan konsumen.

Dalam penetapan harga pokok produksi/biaya produksi terdapat dua metode yang dapat digunakan yaitu metode variable costing dan absorption costing / full costing. Dua metode ini memiliki peruntukannya masing- masing dan memiliki cara perhitungan yang berbeda dalam menentukan biaya produksi, hal ini akan cukup berpengaruh dalam laporan keuangan, khususnya laporan laba rugi. Berikut adalah penjelasan mengenai dua metode diatas:

  1. Absorption costing/Full Costing

Absorption costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap.

Menurut LM Samryn, “Full costing adalah metode penentuan harga pokok yang memperhitungkan semua biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead tanpa memperhatikan perilakunya.”

Pendekatan full costing yang biasa dikenal sebagai pendekatan tradisional menghasilkan laporan laba rugi dimana biaya-biaya di organisir dan sajikan berdasarkan fungsi-fungsi produksi, administrasi dan penjualan. Laporan laba rugi yang dihasilkan dari pendekatan ini banyak digunakan untuk memenuhi pihak luar perusahaan, oleh karena itu sistematikanya harus disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk menjamin informasi yang tersaji dalam laporan tersebut.

  1. Variabel Costing

Variabel costing merupakkan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.

Dalam pendekatan ini biaya-biaya yang diperhitungkan sebagai harga pokok adalah biaya produksi variabel yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Biaya-biaya produksi tetap dikelompokkan sebagai biaya periodik bersama-sama dengan biaya tetap non produksi dan biaya-biaya berubah sejalan dengan perubahan output yang diperlakukan sebagai elemen harga pokok produk. Laporan laba rugi yang dihasilkan dari pendekatan ini banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal oleh karena itu tidak harus disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Menurut Mas’ud Machfoed “variabel costing adalah Suatu metode penentuan harga pokok dimana biaya produksi variabel saja yang dibebankan sebagai bagian dari harga pokok.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline