Lihat ke Halaman Asli

Jalan Mana Kau Pilih?

Diperbarui: 11 April 2023   05:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Majene, April 2023
Malam-malam sulit telah berbaris menemani pilu
Jalan terang dan gelap adalah pilihan bagimu
Tanah yang beringas tersisa unggas terkaman serigala
Masikah kau menapaki tanah terkutuk oleh dewata

Pak tani berjalan di pematang
Pak guru mengetuk pintu kelas
Pengemis meratap atas debu
Pemikir sendiri pada gelap

Siapa lagi?
Masih banyak yang sedang meniti jembatan hidupnya
Entah tersenyum atau merintih
Hanya jalan-jalan sepi yang mengerti keluhnya
Sia-sia atau menghasilkan tawa

Tanah-tanah itu meratap di pangkuannya sendiri
Pohon gaharu harumi tangkainya sendiri
Sungai Urekang mengobati haus Sungai Batannato
Kesemuanya sibuk dengan diri sendiri

Tanpa akur, tanpa sepaham
Walau dari Ibu yang sama
Esok ia pasrahkan
Tanpa sedikit pikir baik-baik

Kepadamu jalan-jalan sepi
Kepadamu kamar-kamar gelap
Kepadamu, hanya kepadamu
Gelap sepi menyendiri

Sepi gelap menyendiri

Melukis permadani dari tetes embun
Menyangka emas kemilau air di ujung ilalang
Tidak ada kehidupan sebelum kelahiran
Tiada pula kelahiran sebelum penciptaan

Benar atau salah urusan lain
Semata karena aku gelap
Semata karena aku sepi
Semata karena kelahiran dan kehidupan
Hidup ditentukan oleh jalan kehidupan itu sendiri
---Tiger Chan---




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline