Lihat ke Halaman Asli

Patriot Negara

TERVERIFIKASI

warga Indonesia

Medsos, Edukasi, dan Perubahan Bagi Indonesia

Diperbarui: 18 Juli 2017   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Adalah suatu paradox bahwa di era informasi sekarang ini dimana informasi tersedia dimana-mana, masih banyak orang sesat informasi. Sesat informasi bisa berupa tak punya informasi yang cukup atau informasi yang dimiliki adalah informasi hoax, tak valid, dan bahkan informasi palsu.

Karena itulah peran tiap orang diperlukan untuk melakukan edukasi dengan channel apapun yang ada, baik lewat medsos, pertemanan, famili, saudara dll.

Edukasi masyarakat dengan "prestasi" pemerintah sekarang, berapa jumlah hutang luar negeri, status penegakan hukum apakah sudah berikan keadilan, pertumbuhan ekonomi dan harga barang konsumsi apakah makin terjangkau atau tidak, bagaimana sumberdaya alam Indonesia apakah makin bermanfaat bagi rakyat Indonesia, bagaimana dengan keadilan ekonomi apakah makin merata atau tidak, bagaimana dengan kehidupan antar ummat beragama,dan berbagai masalah lainnya.

Edukasi masyarakat dengan kondisi partai-partai pilihannya, partai mana yang paling banyak menghasilkan koruptor, partai mana yang paling mendukung kebijakan pro rakyat, partai mana yang anggota dewannya menolak dolanan ke luar negeri dengan dalih studi banding.

Edukasi masyarakat bahwa perubahan hanya bisa dilakukan bila tiap orang bersuara dan bertindak. Masyarakat yang diam dan tak peduli hanyalah akan berakibat membuat kelompok tiran terus akan berkuasa. Edukasi masyarakat bahwa kedaulatan itu ditangan rakyat dan penyelenggara negara harusnya bekerja bagi kepentingan mayoritas rakyat. 

Edukasi masyarakat untuk turun ke jalan, dan meskipun turun ke jalan membuat macet itu dilakukan demi perubahan yang diinginkan, agar tak sengsara dimasa yang akan datang. Katakan bahwa demo memperjuangkan kepentingan rakyat memang membuat macet tapi akan menyelesaikan masalah kemacetan. Diam tanpa demo dan tindakan tak akan mengurangi bahkan menambah persoalan macet karena pemerintah bisa tak peduli mengurus berbagai kepentingan rakyat.

Edukasi bahwa jika seseorang tak peduli dengan hukum dan politik maka jangan harap akan dapatkan pemerintahan yang peduli dengan nasibnya ketika dia membutuhkan pemerintah untuk menolongnya.

Masyarakat yang sadar politik adalah musuh bagi tiap tiran. Masyarakat yang sadar hukum adalah momok bagi tiap penguasa zalim. Tiran dan penguasa zalim tak akan pernah bisa menang menghadapi masyarakat yang sadar hukum dan politik. Dengan sadar hukum dan politik maka kita bisa berharap untuk Indonesia yang lebih baik dengan izin Allah.

Ada kelompok manusia die hard, tak mau tahu, dan merasa semua baik-baik saja, manusia sejenis ini tak usah diperdulikan karena hanya buang tenaga dan waktu untuk mengedukasinya. Ada kelompok yang memang sesat dan tak tahu, inilah yang berpotensi untuk diedukasi agar sadar dengan apa yang terjadi.

Tak perlu jadi seorang Napoleon untuk melakukan perubahan, singkirkan duri dari jalan juga sudah berkontribusi bagi perubahan dan peradaban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline