Lihat ke Halaman Asli

Patriot Negara

TERVERIFIKASI

warga Indonesia

NU Perlu Berbenah dalam Bidang Ekonomi

Diperbarui: 23 April 2017   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Nahdhatul Ulama (NU) diklaim sebagai ormas terbesar di republik ini, merupakan organisasi yang didirikan oleh Hadratus Syech Hasyim Asyari. Ada ribuan pesantren dan sekolah NU dari tingkat TK sampai perguruan tinggi dan bahkan mempunyai program setingkat doktoral.

Peran NU dalam mencerdaskan bangsa tak bisa dipungkiri. Tanpa NU maka akan lebih banyak orang tak berpendidikan di Indonesia dan hanya akan menjadi korban dan sasaran eksploitasi kelompok tertentu.

Sayangnya NU lupa berbenah dalam bidang ekonomi ummat. Berbeda dengan ormas Islam lain Muhammadiyah yang nampak beberapa langkah lebih maju dibandingkan dengan NU dalam hal pengelolaan ekonomi. Kemandirian ekonomi Muhammadiyah berdampak besar, sehingga para petinggi Muhammadiyah tak bisa disetir dan dimanfaatkan oleh penguasa untuk jadi kaki tangannya dalam kebijakan yang tak berpihak kepada rakyat. Kemandirian organisasi Muhammadiyah membuat mereka lebih leluasa bergerak dan berbuat untuk ummat. Mereka bisa mempunyai organisasi think tank yang bisa melakukan judicial review terhadap beberapa Undang-undang yang tak berpihak kepada rakyat terutama kepada ummat Islam. Muhammadiyah sering melakukan advokasi terhadap kepentingan rakyat banyak dan ummat Islam.

Contoh paling nyata adalah dalam pilkada DKI Jakarta, dimana NU dan berbagai organisasi dibawahnya spt GP Anshar harus banting harga dan jadi backing kandidat yang tak didukung oleh banyak kalangan ummat Islam. GP Anshar DKI bahkan tak malu-malu meminta disediakan kantor oleh Ahok dan minta dapat jatah naik haji dengan dibiayai pemda. Miris mendengarnya.

PBNU baru punya kantor yg representatif dizaman Gus Dur, sedangkan Muhammadiyah sudah punya kantor yang cukup sejak lama, meskipun tak mewah dan tetap dalam kebersahajaan.

Bermewah-mewah bukanlah ajaran baginda Rasul, tapi selalu menjadikan tangan dibawah untuk meminta-minta bukanlah sikap yang diajarkan agama ini. Saya ingin sekali mengutip wasiat terkenal dari pendiri Muhammadiyah Al-Mukarram KH Ahmad Dahlan: 

 "Hidup hidupilah Muhammadiyah, dan janganlah mencari penghidupan di Muhammadiyah". 

Wasiat yang luar biasa dan mari kita dukung kedua ormas ini untuk Indonesia yg lebih baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline