Lihat ke Halaman Asli

Jangan Begitu

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kau hanya bisa mereka-reka

besarnya gelitik rasa dalam diam

tanpa suara, tanpa berucap apalah

hanya diam, sampai lelah menahannya

kau lihat langit biru?

kadang jernihnya mampu membuat sendu

kepakan sayap burung lalu lalang

tiada engkau hirau, hanya kalbu terngungu

katakan saja jika tak mampu

biarkan semua terurai, bak wangi parfum terurai dibawa angin

meski tak sampai jauh

setidaknya aromanya tercium, sampai puluhan meter berlalu

aku terduduk, melihat mu jatuh tersungkur

layu tidak, tapi aku tahu engkau menangis

ratapan hati itu, aku sudah biasa membacanya

engkau merindu, rindu yang sepertinya tersambung ke galaxy lain di ujung langit

hey, kau tak tahu apakah horison akan mengantarkan rindu mu

atau malah akan menghantamnya dengan gadam amarah, lalu mendebu

singkap rambut di kening mu

rasakan dekapan hangat ku,

yah aku, penjaga mu sampai larut berganti kabut

jangan teruskan begitu!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline