Diplomasi publik telah menjadi salah satu instrumen penting bagi Indonesia dalam memperkuat posisinya di kancah global. Memiliki lebih dari 720 juta jiwa penduduk yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memanfaatkan keragaman budaya, suku, penduduk, dan agama dalam implementasi diplomasi publiknya. Pariwisata yang menjadi salah satu kekayaan Indonesia pun dipilih untuk menjadi instrumen diplomasi publik Indonesia.
Sebelum menyelam lebih jauh ke topik kali ini, mari kita mengenal terlebih dahulu mengenai diplomasi publik. Diplomasi publik merupakan salah satu konsep dalam dunia hubungan internasional yang berfokus pada praktik diplomasi melalui interaksi dengan masyarakat asing dengan tujuan mempengaruhi opini publik atau memenuhi kepentingan nasional.
Diplomasi publik sendiri tergolong sebagai soft power. Joseph Nye memperkenalkan konsep soft power publik sebagai suatu kemampuan untuk memberi influence pada orang lain tanpa paksaan untuk dapat mencapai kepentingannya.
Pariwisata pun sudah sejak lama telah menjadi instrumen soft power Indonesia. Salah satu kampanye pariwisata Indonesia yang pasti sudah tak asing kita dengar adalah 'Wonderful Indonesia'. Kampanye Pariwisata Indonesia mulai digencarkan kembali sejak tahun 2008 dengan diluncurkannya kampanye dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia dengan nama 'Tahun Kunjungan Indonesia 2008'.
Kampanye tersebut diadakan dalam rangka merayakan 100 tahun kebangkitan nasional Indonesia. Kampanye ini pun terus dilanjutkan hingga 2010 dan akhirnya berganti nama menjadi 'Wonderful Indonesia' pada tahun 2011, dan kemudian dikenal pula oleh masyarakat domestik sebagai 'Pesona Indonesia' pada tahun 2015.
Kampanye Wonderful Indonesia ini pun juga memiliki logo yang terinspirasi dari Garuda Pancasila yang merupakan lambang negara Indonesia. Logo dari kampanye ini memiliki lima warna yang melambangkan berbagai unsur, mulai dari lima sila Pancasila, lima pemangku kepentingan pariwisata, serta lima jenis pesona pariwisata Indonesia.
Dalam mempromosikan berbagai destinasi pariwisata Indonesia seperti pesona kekayaan alam di Bali dan Raja Ampat serta keberagaman budaya di Yogyakarta, kampanye 'Wonderful Indonesia' terus berkembang dan juga beradaptasi mengikuti perkembangan tren global. Berbagai kegiatan promosi telah dilakukan oleh 'Wonderful Indonesia', mulai dari festival kebudayaan, pameran skala internasional, kolaborasi dengan berbagai influencer, dan juga menggaet berbagai perusahaan besar sebagai partner kerjasamanya yang salah satunya adalah AQUA.
AQUA sendiri merupakan salah satu merek air minum kemasan yang legendaris Indonesia yang didirikan pada tahun 1973 oleh Tirto Utomo dan kemudian bergabung dengan perusahaan multinasional asal Perancis bernama Danone. Perusahaan AQUA sendiri membangun brandingnya sebagai merek yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu sosial dan juga lingkungan.
AQUA dalam pengoperasian perusahaannya, juga telah terlibat dalam berbagai program keberlanjutan seperti pengelolaan sumber daya air, pengurangan sampah plastik, dan juga program daur ulang. AQUA pun turut bermitra dengan berbagai komunitas dengan tujuan memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Dalam kerjasama terbarunya, AQUA telah mengadakan kerjasama co-branding dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mendukung kampanye 'Wonderful Indonesia' melalui peluncuran kampanye '100% Murni, 100 Persen Petualangan Indonesia'.
Kampanye kerjasama antara AQUA dan 'Wonderful Indonesia' ini diluncurkan pada 29 Mei 2024 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas (DPP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Kemenparekraf sendiri menyetujui kerjasama ini karena kampanye yang hendak dijalankan oleh AQUA ini berkesinambungan dengan pemerintah Indonesia yang hendak memprioritaskan Green Tourism dan Pariwisata Regeneratif.