Lihat ke Halaman Asli

Shakhila Adhi Cahya

Mahasiswa Universitas Pamulang

Dampak Media Sosial terhadap Self-Esteem Generasi Z

Diperbarui: 9 Juni 2024   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Istilah self-esteem dalam psikologi digunakan untuk menggambarkan perasaan subjektif seseorang secara keseluruhan tentang arti diri sendiri atau nilai pribadi. Jadi, self-esteem bisa didefinisikan sebagai seberapa besar kamu menghargai dan menyukai diri sendiri, terlepas dari kondisi yang kamu alami.

Generasi Z, yang mencakup individu yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, dikenal sebagai generasi pertama yang tumbuh bersama internet dan media sosial. Meskipun media sosial memberikan banyak manfaat, seperti kemudahan komunikasi dan akses informasi, dampak buruknya juga tidak dapat diabaikan. Berikut ini adalah beberapa dampak negatif media sosial terhadap Gen Z yang perlu kita renungkan:

1. Kesehatan Mental yang Terganggu

Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Gen Z sering merasa tekanan untuk terlihat sempurna di media sosial, yang dapat menyebabkan kecemasan dan depresi. Perbandingan sosial yang terus-menerus membuat mereka merasa tidak cukup baik atau kurang berharga, yang dapat mengikis kepercayaan diri dan harga diri.

2. Ketergantungan dan Kecanduan

Media sosial dirancang untuk menjadi adiktif. Setiap notifikasi, like, atau komentar dapat memberikan kepuasan instan yang mendorong pengguna untuk terus kembali. Bagi Gen Z, yang otaknya masih dalam tahap perkembangan, ketergantungan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk belajar dan tidur. Kecanduan media sosial juga mengurangi waktu yang seharusnya dihabiskan untuk interaksi tatap muka dan kegiatan fisik.

3. Penyebaran Informasi Palsu dan Berita Hoax

Gen Z sering mendapatkan berita dari media sosial, yang sayangnya sering kali tidak terverifikasi dan dapat berupa informasi palsu atau berita hoax. Hal ini berpotensi membentuk opini dan persepsi yang salah tentang berbagai isu penting. Kurangnya literasi digital di kalangan remaja dapat memperburuk masalah ini, karena mereka mungkin tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk membedakan antara informasi yang benar dan palsu.


4. Cyberbullying dan Pelecehan Daring

Media sosial juga menjadi platform bagi berbagai bentuk pelecehan daring atau cyberbullying. Gen Z, yang banyak menghabiskan waktu di dunia maya, sering kali menjadi korban atau bahkan pelaku cyberbullying. Dampak dari cyberbullying bisa sangat parah, termasuk trauma psikologis dan dalam kasus ekstrem, bisa menyebabkan tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline