Lihat ke Halaman Asli

SHAHIB ANSHARI

Presiden Mahasiswa KEMA SSG 2018 I Penulis Buku Merawat Indonesia

Aku (So) Pancasila, Benarkah Aku Indonesia?

Diperbarui: 20 Mei 2019   04:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi mencatat sejarah Indonesia. (KOMPAS)

"Identitas kita bukan so menjadi paling Pancasila, ataupun yang paling bhineka. Tetapi di balik itu semua malah yang paling gampang membully menghina bahkan yang tak sependapat langsung dilabeli intoleran hingga radikal. 

Itukah identitas keberagaman kita? Bukan! Itu bukan identitas bangsa kita. Identitas kita adalah suatu keyakinan yang di kerjakan dengan saling menghormati, melindungi, sopan santun dan budaya klarifikasi. Hingga keberagaman itu menjadi indah dilihat. dan enak untuk dinikmati"

Indonesia, sebuah negara yang terletak di bumi belahan timur Benua Asia bagian tenggara. Diapit oleh Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, beriklim tropis dan dilewati dua pegunungan dunia yaitu mediterania di sebalah barat dan pegunungan sirkum di sebelah timur. 

Memiliki tiga bagian waktu yakni Waktu Indonesia bagian Timur (WIT), Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia bagian Barat (WIB). Tercatat sebagai Negara kepualauan terbesar di dunia dengan total luas wilayah 1.904.596 KM.

Indonesia ini negeri yang kaya, dan kita hari ini hidup di antara kekayaan tersebut. Kita kaya karena kita beragam. Negeri ini indah, bercorak warna saling menghiasi dan perbedaan menjadi nilai yang sangat berarti. Suku, adat, ras dan budaya menjadi sebuah kelebihan bagi kita sebagai bangsa. Hadiah dari Illahi yang direbut dengan perjuangan.

Kita hidup di atas tanah yang sama, tanah perjuangan dengan sejarah aliran keringat dan bertumpah darah, dengan sama sama melantangkan kata Merdeka hingga negeri ini di ridhoi untuk menjadi benar benar MERDEKA.

Kita hidup diantara berjuta manusia dengan pemikiran, latar belakang dan kebiasaan yang berbeda. Sebuah nikmat yang harus patut kita syukuri dengan didukung oleh semboyan titik temu yakni "Bhineka Tunggal Ika", meski berbeda namun tetap satu. 

Sebuah ide harapan dari para pewaris ayah bangsa dan ulama. Bahwa di tengah perbedaan kita tetaplah Indonesia, bahwa di tengah keberagaman semangat berjamaah tetaplah harus menjadi pembangkit untuk bersatu, lalu maju untuk meneruskan cit- cita bangsa kita, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut andil dalam keamanan dunia.

Foto Shahib Anshari Muhajir

Bhineka Tunggal Ika adalah sebuah pembentuk karakter dan jati diri bangsa untuk membentuk titik temu diantara perbedaan, di antara keberagaman agama, ide, ideologis suku dan bahasa yang di pisahkan oleh faktor geografis yaitu terspisahnya antara pulau. 

Di situlah para pendahulu memiliki itikad baik untuk membuat narasi pemersatu yang harus ada dalam setiap lubuk hati manusia Indonesia dan menjadi sebuah karakter pada pribadi bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline