Pada hari Jumat minggu kedua sejak liburan sekolah SMP Labschool Rawamangun, keluargaku yang tersisa di Jakarta pergi pagi pagi kurang lebih pukul 8 agar dapat mencapai Sentul tanpa kemacetan, yang jelas jelas gagal, entah jimat buruk atau gimana tapi setiap pergi ke arah sentul pasti keluargaku selalu kena macet. Jadi kami bertiga, cewek-cewek, aku, kakakku dan mama pergi dengan sepaket mentos dan playlist hype lengkap untuk mencegah ngantuk di tengah jalan. Macet sebentar tapi setidaknya ngasih waktu buat berhenti buat drive way nya KFC.
Setelah sekian lama pukul 10 pagi akhirnya nyampe di Jungle Land, jadi nostalgia ketika masih umur 10 sekeluarga satu paket dengan para sepupu sering dating ke sini meski waktu pertama kali datang tempatnya baru buka dan belum banyak wahana yang telah selesai pembangunannya. Ketika sampai keadaan tidak terlalu ramai, mungkin karena faktor baru buka atau karena hari itu merupakan hari kerja, dan tentunya wahana pertama yang kita mainkan adalah wahana pemulai jadi belum yang membuat ingin muntah hanya menggelitikan perut yaitu mini drop, wahana kesukaan aku waktu kecil.
Baru...mulai ke wahana yang berbentuk pesawat-pesawat kecil yang memutar, membalik dan naik turun dalam kecepatan tinggi, yang jika diingat kembali merupakan ide yang buruk karena baru sarapan, setelah kakakku marah karena aku membuatnya naik wahana ini dan memberinya pusing kecil aku biarkan dia dan emak untuk memilih wahana selanjutnya.
Tiba pukulnya makan siang, setelah makan hot dog dan pop mie (ehhe mumpung dibolehin ibu) kita naik ferris wheel sambil minum fruit tea ditemenin lagunya Harry Styles-Falling.
Terus pergi ke booth kecil yang banyak mainan-mainan kecil seperti yang menjatuhkan tumpukan kaleng dari jauh, atau mecahkan piring pake bola kecil atau yang memasukkan bola basket kecil ke hoop, dengan percaya diri (yang terlalu banyak) aku memesan dua tiket, setiap tiket dengan harga Rp20.000 mendapat 3 set bola yang berarti 3 kesempatan untuk menjatuhkan kaleng kalengnya, akhir-akhirnya cuman ngabisin Rp80.000 yang sia sia terus dapat memo kecil, ya kita sepayah itu.
Setelah kekalahan tadi kita menyiapkan diri untuk tantangan selanjutnya, yaitu rumah hantu, biar kujelaskan, bahwa rumah hantu bukanlah area aku, roller coaster, yang naik turun-naik turun itu, atau yang diputar putar gapapalah, tapi kalau hantu, amit-amit. Dari awal sudah kujelaskan kepada kakakku bahwa aku tidak mau masuk bila tidak menaiki kereta, bila harus menggunakan kaki untuk menyusuri rumah hantunya.
Tapi kata mas-mas (yang akhirnya nyampe sekarang belum tahu jujur atau belum) sono pake kereta, tapi waktu mau masuk mas-masnya ngilang tapi untungnya nemu couple yang juga mau barengan, (ceritanya mereka takut masuk berdua doang), yasudah, lucunya ketika masuk tidak ada siapapun yang mengantri, dan tempat antrian, yang saat itu kosong bolong, kayak padang pasir, tempat antriannya berlika liku panjang, tiada mas atau pemain lain.
Dengan ragu ragu kita berjalan masuk, setiap detik makin serem, karena back sound yang berteriak, "mama! Mama!" dan patung-patung hantu yang dipajang, waktu masuk sebuah pintu lagi baru nengok kakak aku dan wanita dengan lelakinya langsung teriak, menyatakan ada mas mas hantu nengok, meski gak ngeliat aku langsung teriak, "balik bu balik!" Yaudah, yang tadinya mau main sepuluh wahana jadinya main 9 .
Dan untuk mengakhiri semuanya kita main Hydro Lift, arum jeram yang menjatuhkan kamu dari ketinggian 12 meter sambil diputar putar, meskipun dengan betis-betis pegal dan seperti yang dikatakan bocah depan aku, "airnya hijau, kayak disiram greentea," ini bisa dinyatakan salah satu wahana yang paling seru.
Sayangnya ini merupakan detik-detik sebelum hujan turun, jadi penampilan tariannya di cancel dan mengakhirnya perjalanan kita di jungle land dengan 2 jam menunggu hujan reda di kantin sambal makan siomay dan minum teh hangat. Setelah itu memutuskan ingin ke IKEA sebentar aja, buat beli gorden baru. Meski betis saat titik ini kayak terbakar dan tenaga terkuras lumayan bias makan es krim 4 ribuan IKEA buat mood booster.