ASI merupakan salah satu sumber kebutuhan utama bagi bayi. Manfaat ASI bagi bayi yang baru lahir yaitu dapat mencegah si bayi terkena alergi, melindungi bayi dari berbagai kuman penyakit dan dapat membantu proses pertumbuhan gigi yang baik pada bayi. Namun, pada kondisi tertentu terdapat mama-mama yang memiliki masalah terkait ASI, dimana ASI yang dikeluarkan sedikit bahkan tidak keluar sekali pun. Hal ini bisa saja mengganggu kondisi psikologis para mama yang tentu sudah menantikan aktivitas menyusui.
Tetapi mama tidak perlu panik, ASI tidak keluar bukanlah suatu perkara besar yang tidak memiliki solusi. Memang terkadang kita membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat melihat perkembangan dari produksi ASI kita. Dewi Ayu Astari Paramitha selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi menjelaskan terkait beberapa penyebab ASI yang tidak keluar. Berikut penjelasannya :
1. Faktor Hisapan Bayi
Faktor ini meliputi frekuensi menyusui dan lama bayi menyusui yang menyebabkan hilangnya hormon oksitosin untuk mensekresi ASI. Nah, hormon inilah yang kemudian dapat membantu mendorong produksi ASI. Tapi hal ini menjadi berbeda ketika dialami oleh bayi yang lahir dengan berat badan yang rendah, biasanya mereka jauh lebih kesulitan untuk menghisap payudara mama sehingga tidak ada rangsangan puting yang muncul, yang kemudian mengakibatkan terjadinya hambatan selama proses produksi ASI.
2. Makanan Yang Dikonsumsi Ibu Selama Masa Kehamilan
Selama masa menyusui, Mama perlu memperhatikan keperluan zat gizi supaya tercukupi. Makanan yang mama dikonsumsi juga dapat mempengaruhi produksi ASI loh. Hal ini memang tidak secara langsung mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI, karena tubuh mama juga masih memiliki cadangan makanan yang diperlukan selama produksi ASI terjadi. Namun, jika mama kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang cukup lama, maka hal ini dapat mempengaruhi status gizi mama dan bisa berdampak pada hambatan produksi ASI.
3. Gangguan Pola Tidur
Terkadang ada beberapa mama tidak bisa tidur dengan tenang atau sering merasa cemas akibat merasa tidak mampu untuk merawat bayinya. Kebutuhan istirahat yang cukup selama masa nifas sangat dianjurkan guna membantu kelancaran produksi ASI moms, karena jika mama kekurangan istirahat maka proses produksi ASI sekali lagi akan terganggu.
4. Tidak Adanya Inisiasi Menyusui Dini
ASI diberikan setelah proses kelahiran bukan hanya untuk pemberian nutrisi pada bayi, melainkan hal ini juga mampu mendorong si bayi untuk belajar menyusu serta membantu mama untuk memulai produksi ASI. Menyusu dalam waktu sekitar 20-30 menit dapat membantu si bayi untuk mendapatkan kolostrum dan juga membangun ikatan kasih sayang mama dan bayi, sehingga dapat meningkatkan proses produksi ASI untuk kedepannya.