Lihat ke Halaman Asli

Edukasi Tanggap Pandemi Covid-19 ala Mahasiswa UNS

Diperbarui: 9 Agustus 2020   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret dari Beberapa Pengerjaan Mural yang Digambar di Jalan Kebon Jahe VII

Pada pengujung tahun 2019, sempat beredar kabar mengenai wabah di China yang memakan belasan orang dengan gejala mirip pneumonia. Setelah diidentifikasi, penyakit tersebut berasal dari hasil mutasi virus jenis coronavirus. Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia ataupun hewan. 

Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti MERS dan Mers. Dalam rangka penanggulangan semakin menyebarnya wabah ini, sudah banyak negara-negara yang menerapkan berbagai kebijakan seperti lockdown maupun social distancing, baik dalam skala lokal maupun nasional.

Kampus sebagai salah satu agen intelektual yang memiliki tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi terpanggil untuk turut berkontribusi bersama masyarakat dalam menghadapi COVID-19. Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) telah menerjunkan ribuan relawan tanggap wabah Covid-19 yang tersebar di  berbagai wilayah Indonesia dengan tujuan untuk mengakselerasi penanganan Covid-19 di Indonesia. 

Kegiatan relawan ini direkognisi kampus sebagai kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Shafira Zahro Rosyadi, mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret melaksanakan kegiatan supporting dalam rangka meningkatkan pemahaman warga akan Covid-19 yang dilaksanakan di Kebon Jahe, kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat.

Program kerja pertama yang dilaksanakan Shafira adalah mural mengenai sikap tanggap Covid-19 yang menggunakan jalanan di Jalan Kebon Jahe VII sebagai medianya. Pengerjaan mural biasa dilakukan mulai dari jam 23.30 hingga selesai, dan umumnya selesai saat menjelang waktu adzan subuh. 

Hal ini dilakukan demi mendapatkan kondisi yang kondusif baik untuk warga sekitar maupun Shafira sendiri, sebab pada jam tersebut tidak banyak warga Kebon Jahe  yang beraktivitas di luar. Dalam pelaksanaannya di lapangan Shafira biasa dibantu oleh salah satu anggota keluarganya, terkadang selalu ada tetangganya yang turut membantu secara bergantian.

Agar informasi yang disampaikan pada mural dapat dengan mudah dipahami oleh warga, Shafira membagi alur dari mural ini menjadi 4 segmen. Pada segmen pertama, yakni pembukaan, terdapat dua ilustrasi yang secara umum menggambarkan Covid-19 dan menjabarkan gejala-gejala yang dirasakan para pengidap Covid-19. 

Segmen kedua secara singkat dan simpel menyampaikan tentang protokol yang perlu dijalankan ketika hendak keluar rumah, pada segmen ini terdapat empat ilustrasi. 

Segmen ketiga, menyampaikan protokol yang perlu dilaksanakan seseorang begitu hendak masuk ke dalam rumah setelah dari luar secara ringkas dan padat, di segmen ini juga terdapat 4 ilustrasi. Pada segmen terakhir ini, terdapat dua ilustrasi yang menyampaikan pesan bahwa untuk melawan Covid-19 dibutuhkan kerjasama dari setiap individu demi mencapai cita-cita untuk mengembalikan Bumi yang bersih tanpa Covid-19.

Untuk melukiskan keempat segmen alur mural tersebut memakan jalanan sepanjang 72 meter dengan lebar kurang lebih 2,5 meter (Dari lebar jalan sesungguhnya 5 meter). Untuk pelaksanaannya di lapangan, telah menghabiskan waktu sebanyak kurang lebih 48 jam untuk menyelesaikan mural tersebut (Tidak termasuk waktu persiapan dan pembuatan konsep).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline