Lihat ke Halaman Asli

Shafira Aulia Syahrani Ra’uf

Mahasiswa Biologi Universitas Sebelas Maret

Dari Sisa Menjadi Spesial, Keterampilan Memasak Mahasiswa Di Akhir Bulan

Diperbarui: 29 Oktober 2024   19:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Tantangan yang sering dihadapi mahasiswa saat berada di perantauan adalah masalah keuangan yang semakin menipis di akhir bulan. Ketika memasuki akhir bulan, Mahasiswa dituntut untuk dapat mengelola keuangan mereka yang semakin menipis. Keterbatasan ini mendorong mahasiswa untuk dapat berpikir kritis dengan mengembangkan kreativitas dan berbagai inovasi mereka dalam menciptakan berbagai masakan unik dengan cara kreatif dan banyak ide menarik yang tak terduga.

Di akhir bulan, mahasiswa dituntut untuk bisa memanfaatkan bahan-bahan yang ada secara maksimal. Hal ini tentu membuat mereka untuk mencari berbagai cara agar dapat menciptakan makanan yang tidak hanya enak dan mengenyangkan, tetapi juga sehat dengan menggunakan bahan yang ada dan biaya yang terjangkau. Salah satu cara mahasiswa untuk tetap menghemat makan dan waktu mereka yaitu dengan beralih ke makanan yang banyak mengandung karbohidrat seperti nasi, pasta, atau kentang. Makanan tersebut sering dipadukan dengan sayuran dan sumber protein guna mencukupi kebutuhan gizi mereka. Tak hanya itu, mahasiswa terkadang menciptakan masakan yang sehat dengan mengolah sayuran yang hampir layu menjadi sup hangat dan mengubah nasi yang sudah mulai mengering menjadi sajian nasi goreng spesial dengan tambahan telur yang membuat cita rasa masakan menjadi lebih enak.

keterbatasan keuangan yang dialami mahasiswa tidak hanya meningkatkan keterampilan memasak mereka, tetapi juga kemampuan manajemen waktu dan keuangan. Mereka belajar merencanakan menu apa yang akan mereka buat setiap harinya, memanfaatkan bahan secara efisien, dan juga memasak dalam jumlah yang banyak untuk menghemat waktu di kemudian hari. Selain itu, aktivitas memasak di akhir bulan dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memiliki banyak manfaat positif bagi mahasiswa.

Di era digital ini, banyak mahasiswa yang memanfaatkan media sosial yang ada untuk berbagi resep hemat masakan mereka dan mengajak teman-teman untuk berkolaborasi sehingga menciptakan komunitas yang saling mendukung dengan menciptakan berbagai masakan, berbagi resep, dan menikmati hasil masakan bersama. Aktivitas ini tidak hanya mengurangi stres dalam perkuliahan. tetapi juga dapat  membangun ikatan pertemanan yang kuat, dan menciptakan kenangan berharga di tengah kesibukan kuliah mereka. 

Dengan keterampilan dan kreativitas dalam memasak di tengah keterbatasan yang ada dapat membantu mahasiswa mengembangkan rasa syukur terhadap makanan, dan membuat mereka menjadi lebih bisa menghargai makanan yang mereka konsumsi. Selain itu dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang ada, mereka dapat membantu mendukung dan berkontribusi pada keberlanjutan usaha petani lokal. 

Meskipun kondisi keuangan di akhir bulan menjadi sebuah tantangan bagi mahasiswa. Di sisi lain, hal tersebut memiliki banyak manfaat dan pelajaran hidup yang berharga bagi mahasiswa. kreativitas dan inovasi yang dilakukan sekarang akan bermanfaat bagi mereka di kemudian hari, baik dari segi keterampilan memasak hingga mengelola keuangan. Melalui masakan, mahasiswa dapat belajar bahwa keterbatasan yang ada tidak dapat menjadi alasan mereka untuk mengeluh. Sebaliknya, keterbatasan yang ada akan mendorong potensi yang lebih besar dari diri mereka dan setiap tantangan yang mereka hadapi bisa menjadi sebuah kesempatan untuk terus berinovasi.

 
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline