Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Eli Sulistyowati dari Anak Buruh Pabrik ke Mahasiswa Berprestasi ITB 2024

Diperbarui: 15 Januari 2025   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eli Sulistyowati di acara Ganesha Award 2024 (Sumber: itb.ac.id dan youtube itb)

Eli Sulistyowati, mahasiswi Manajemen angkatan 2024 dari Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), adalah sosok inspiratif yang membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah hambatan untuk meraih prestasi. Lahir pada tahun 2003 di Kebumen, Jawa Tengah, dari keluarga sederhana, Eli tumbuh sebagai anak buruh pabrik bangunan. Meski ayahnya hanya lulusan SD dan masyarakat di sekitarnya jarang melanjutkan pendidikan tinggi, Eli memiliki tekad kuat untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Prinsip hidupnya yang teguh, "lebih baik menyesal mencoba daripada menyesal tidak mencoba," membawanya menempuh pendidikan di SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo, sebuah sekolah dengan visi memberikan kesempatan bagi siswa kurang mampu untuk meraih pendidikan berkualitas.

Selama masa sekolah, Eli menunjukkan bakat dan kerja kerasnya melalui berbagai prestasi. Ia meraih medali emas di Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2020, dinobatkan sebagai siswa paling menginspirasi di CT ARSA Foundation Awards 2021, dan lulus sebagai peringkat ketiga terbaik pada tahun yang sama. Semua pencapaian ini menjadi pijakan awal yang kokoh bagi perjalanan akademiknya.

Di ITB, Eli tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi, kompetisi, dan bahkan mendirikan bisnis. Komitmen ini membawanya menjadi Juara 1 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat ITB 2024, sebuah pencapaian yang didapatkan berkat gagasannya yang inovatif. Dalam ajang Pilmapres, Eli mempersembahkan ide kreatif bernama Voicable, sebuah aplikasi yang dirancang untuk membantu remaja rentan menghadapi masalah bullying, khususnya di Kota Bandung.

"Aku melihat banyak remaja yang merasa tidak punya tempat untuk berbicara soal bullying yang mereka alami. Dari situ, aku ingin menciptakan Voicable sebagai ruang aman untuk mereka mencari dukungan," ungkap Eli saat diwawancarai tentang idenya dalam Pilmapres.

Aplikasi ini menjadi bagian dari upayanya membangun gerakan Bersuara Project, sebuah komunitas yang aktif memerangi perundungan sejak tahun 2023. Dengan bimbingan dari World Research Institute (WRI) dan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bandung, gerakan ini telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Kepemimpinan Eli dalam komunitas ini, ditambah lebih dari 30 prestasi di berbagai kompetisi bisnis dan studi kasus, menjadi modal utama dalam memenangkan Pilmapres ITB.

"Setiap kegagalan yang aku alami selalu aku jadikan pelajaran. Aku percaya, kalau kita mau terus mencoba dan belajar, pasti ada jalan," tambah Eli, ketika ditanya tentang motivasinya dalam menghadapi tantangan.

Eli adalah sosok mahasiswa yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga menjadi teladan. Ia selalu menekankan pentingnya keberanian untuk mencoba, sikap pantang menyerah, dan semangat belajar yang tinggi. Dalam berbagai kesempatan, ia membagikan kisah bagaimana kegagalan membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih baik. Baginya, prestasi bukan sekadar tentang kemenangan, tetapi tentang proses belajar dan keberanian untuk bangkit setelah jatuh.

Kisah Eli Sulistyowati adalah bukti nyata bahwa latar belakang bukanlah penentu masa depan. Ia telah menunjukkan kepada banyak orang bahwa dengan kerja keras, tekad, dan semangat juang yang tinggi, mimpi besar bisa dicapai. "Aku berharap, cerita ini bisa menginspirasi teman-teman lain untuk berani bermimpi besar dan tidak menyerah pada keadaan," tutup Eli dengan penuh semangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline