Singapura merupakan salah satu negara Asia Tenggara yang kerap mendapatkan sorotan di mata dunia. Letaknya yang strategis menjadi pokok dari keberhasilan negara kecil ini, salah satunya sebagai pusat perdagangan global. Singapura memiliki kemampuan untuk membuktikan pentingnya posisi negara tersebut di kawasan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dalam melaksanakan hubungan internasional, menjalin hubungan erat dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Cina, hingga India dan Jepang. Dalam tulisan ini, saya akan memperkenalkan dan mengupas kembali perkembangan hubungan internasional Singapura.
Sebelum itu, mari mengingat kembali sejarah pendek Singapura sebelum kini dapat menjadi salah satu negara maju di Asia Tenggara. Singapura diketahui merupakan pulau kecil yang dahulu diduduki oleh Kerajaan Sriwijaya, digunakan sebagai pos terdepan kerajaan tersebut. Silang beberapa tahun kemudian, Singapura mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada Agustus 1963 setelah ditemukan oleh Sir Stamford Raffles pada Januari 1819. Lalu memutuskan untuk bergabung dengan Federasi Malaysia, yang juga sebelumnya merupakan bagian dari koloni milik Inggris. Pada 9 Agustus 1965, Singapura akhirnya memutuskan untuk menjadi negara independen.
Dengan tekanan sebagai negara yang baru saja merdeka dan ukurannya yang dapat dibilang kecil, hanya dengan daratan seluas 581,5 km2 pada tahun 1960-an dan 704 km2 pada hari ini. Posisinya juga diapit oleh negara yang lebih besar, dibandingan dengan negara tetangga yaitu Indonesia dan Malaysia. Singapura pun berambisi untuk mempertahankan kemerdekaannya dan menjaga keamanan rakyatnya. Melalui perkembangan bertahun-tahun, pengaruh Singapura melewati negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Selain dengan fokus mempertahankan negaranya, Singapura berkembang pesat melalui hubungan internasional.
1. Ekonomi
Seperti yang telah kita ketahui, salah satu keberhasilan Singapura yang paling berpengaruh adalah aspek ekonomi. Singapura dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi keamanan dan kestabilan hidup, menyediakan kebijakan yang memudahkan dalam berbisnis, memiliki infrastruktur yang maju dan terus berkembang, dan juga tenaga kerja yang terampil, mengundang investasi pengembangan dari berbagai sisi. Selain itu, perekonomian Singapura menjadi batu lonjatan dalam tingkatan diplomasi di regional maupun internasional. Singapura kerap aktif dalam organisasi internasional seperti World Trade Organization (WTO), yang sejalan dengan fokus Singapura pada pasar bebas (free trade) dan pasar terbuka. Pada regional, Singapura memiliki peran penting di ASEAN Economic Community (AEC), yang berfokus pada produksi pasar oleh negara-negara Asia Tenggara.
2. Keamanan
Kembali pada tujuan Singapura menjalankan keamanan terutama di kawasan Asia Tenggara, negara ini diketahui menjadi kunci pendukung dalam ASEAN Regional Forum (ARF) dan ASEAN Defense Ministers' Meeting Plus (ADMM-Plus), demi memperkuat pertahanan dan mempromosikan penyelesaian konflik kawasan. Singapura juga menduduki kursi anggota ke-177 di PBB, berperan unggul dalam memberikan bantuan militer dan masukan secara netral demi perdamaian dunia. Selain beberapa poin yang telah disebutkan, Singapura tidak berhenti mengembangkan Hubungan Internasional hanya dari segi politik, akan tetapi juga meluas ke aspek kebudayaan dan pendidikan, atau disebut cultural exchange.
3. Budaya dan Pendidikan
Singapura telah mencapai tingkat kesuksesan yang memperbolehkan negara tersebut untuk mengembangkan hubungan internasional melalui berbagai kegiatan cultural exchange, salah satunya dalam bentuk beasiswa. ASEAN Scholarship Program and juga Singapore-ASEAN Youth Fund merupakan program yang memberikan kesempatan untuk lebih mengenal, menghargai, dan mempererat hubungan kerja sama dalam kawasan Asia Tenggara. Program seperti ini juga memberikan pengalaman dan pandangan baru kepada kalangan siswa yang beruntung, dimana Singapura berperan sebagai poros tren global.
4. Lingkungan
Selain itu, perkembangan hubungan internasional Singapura juga dipengaruhi oleh komitmen dan simpati negara ini kepada masalah-masalah global seperti perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Dengan keaktifan Singapura, meskipun sebagai negara kecil, Singapura menjadi model atau ketua dalam pengembangan urban planning design, mendapatkan reputasi luas di berbagai belahan dunia. Singapura telah berpartisipasi pada perbincangan dan negosiasi perubahan iklim internasional, mempromosikan ambisinya menuju transisi ekonomi rendah karbon (low-carbon economy), sehingga tidak terus-menerus menciptakan gas rumah kaca ke biosfer.
Singapura tentu saja tidak akan berhenti dalam mendapatkan posisi krusial di dunia internasional. Dengan fokus sebagai jembatan bagi negara berkembang, Singapura diketahui akan kerap memiliki perluasan dan perkembangan signifikan hingga tahun 2030 mendatang, baik secara fisik dan pada aspek-aspek yang telah penulis sebutkan.
Setelah diketahui secara menyeluruh, keberasilan Singapura didorong oleh hubungan internasional dan kemudian dikelilingi oleh pertumbuhan ekonomi, stabilitas regional, pertukaran budaya dan ilmu, dan berbagai kerja sama dalam isu-isu penting dunia. Dengan inisiatif dalam berkontribusi dalam forum, komunitas, dan organisasi terutama di Asia Tenggara, Singapura mampu memanfaatkan diplomasi dalam menciptakan posisi dan peran penting, sehingga Singapura dikenal berharga di ranah regional maupun internasional. Aktivitas Singapura menciptakan jalan demi mencapai masa depan yang lebih cerah dan gemerlap bagi keseluruhan kawasan Asia Tenggara, memberikan kesempatan bagi negara-negara untuk terus berkembang, demi meraih kesuksesaan.