Bantul - Kelompok Kuliah Kerja Nyata Reguler berbasis IT 124 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan program Pelatihan pembuatan kompos dan cek kesehatan pada (14/2) di Dusun Santan, Desa Guwosari, Pajangan, Bantul.
KKN yang dibimbing oleh Nur Chayati Dr., S.Kep, Ns., M.Kep, Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dan diketuai oleh Nur Rochmat Akmal Luthfi ini bekerja sama dengan Ibu Azizah Khoiriyati, M.Kep., Pokdarwis Dusun Santan, dan HIMAGRO UMY dalam pelaksanaan pelatihan pembuatan kompos dan cek kesehatan dengan jumlah peserta 24 orang warga Dusun Santan.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga dalam pembuatan kompos terutama kompos organik dan pemanfaatan bahan yang ada disekitar masyarakat yang memiliki potensi dijadikan bahan untuk membuat kompos.
“Masyarakat Dusun Santan menjadi mengerti apa saja bahan yang dapat dibuat kompos, dan semoga masyarakat bisa lebih memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitar mereka menjadi bermanfaat” ujar Dewi, salah satu anggota KKN Reg IT 124.
Pelatihan dilakukan dengan sosialisasi pemilihan bahan yang dapat dijadikan sebagai kompos dan cara pembuatan kompos yang dibantu oleh HIMAGRO UMY, selain itu warga diberikan modul sebagai pedoman pembuatan kompos kedepannya.
“Semoga dengan adanya pelatihan kompos kemarin bisa menjadi ilmu baru bahwa bahan sisa dari pertanian maupun rumah tangga bisa menjadi lebih bermanfaat sehingga ada nilai ekonomi bagi warga. Selain itu, dengan adanya pelatihan pembuatan kompos ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa menggunakan pupuk kimia yang terus menerus bisa merusak tanah” ujar Rahmat Akbar, perwakilan HIMAGRO UMY.
KKN Reguler IT 124 juga mengadakan cek kesehatan gratis bagi peserta yang berpartisipasi, cek kesehatan terdiri dari cek suhu badan, berat badan, dan tekanan darah. Cek kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga kesehatan di tengah kondisi pandemi saat ini. Kegiatan ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang sesuai dan baik.
“Dengan adanya pemeriksaan kesehatan tersebut paling tidak memberikan gambaran awal bahwa UMY dan juga semua staff akademik yang ada di UMY sangat peduli dengan masyarakat yang ada disekitar UMY sehingga kedepannya kegiatan ini bisa dilakukan kembali karena sistemnya monitoring, tidak hanya kegiatan sekali tetapi dapat berjalan untuk bisa mengetahui bagaimana perkembangan kesehatan masyarakat” ujar Nur Chayati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H