Lihat ke Halaman Asli

Cahaya Harapan dari Kelompok 10 Mahasiswa Kampus UHAMKA: Bantuan Pendidikan dan Usaha Mengangkat Keluarga Dhuafa di Cipulir

Diperbarui: 1 Januari 2024   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kelompok 10 FISIP Uhamka

Jakarta, 4 Januari 2024 - Di sudut kota Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Kb. Mangga, RT.12/RW.02 15, Cipulir, Kec. Kby. Lama, tinggallah keluarga Ibu Sumirah. Kehidupan keluarga dhuafa ini diwarnai dengan perjuangan tak kenal lelah untuk bertahan hidup dan meraih mimpi pendidikan anak-anaknya. Namun, di penghujung tahun 2023, secercah harapan datang mengetuk pintu mereka, membawa semangat baru dan tekad untuk mengubah nasib.

Berawal dari mata kuliah Kemuhammadiyahan di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Fakultas FISIP, Program studi Ilmu Komunikasi, dengan Dosen Pengampu Bapak Hazuarli. sekelompok mahasiswa yang beranggotakan Puji Mohamad Zulfiki, Dipo Prasetya Baihaqi, dan Shafi Al Ghofur yang tergabung dalam Kelompok 10, tersentuh dengan kisah keluarga Ibu Sumirah. Ibu Sumirah, seorang Ibu yang berjibaku sebagai buruh Masak di Masakan Padang, Berusaha Membesarkan anak Terakhirnya Yang Bernama Lestari Puji Rahayu (14 Tahun) Yang masih bersekolah dijenjang SMP, Ibu Sumirah memiliki beberapa anak tetapi sudah tumbuh dewasa dan sudah berpisah rumah dari ibu Sumirah. Pendapatan yang tidak menentu dan biaya hidup yang terus meningkat menjadi tantangan berat bagi keluarga ini.

Namun, di tengah tantangan itu, terbersit mimpi besar. Ibu Sumirah, bercita-cita Ingin melanjutkan Pendidikan anak Bungsu nya tidak hanya sampai SMP karena keterbatasan biaya tetapi sampai  ke jenjang perguruan tinggi. Kegigihannya bekerja di tengah keterbatasan ekonomi menyentuh hati Kelompok 10 UHAMKA. Tak ingin mimpi Ibu Sumirah Padam padam, kelompok ini bertekad untuk mengulurkan tangan.

Berbekal semangat ke gotong royongan dan nilai-nilai ke islaman yang di junjung tinggi Muhammadiyah, mereka menggelar kegiatan pemberdayaan kaum dhuafa. Bantuan yang diberikan bukan sekadar donasi biasa, melainkan paket harapan yang dirancang untuk mengangkat keluarga Ibu Sumirah ke arah kehidupan yang lebih baik.

"Kami tidak hanya ingin memberikan donasi semata, tapi juga membuka jalan bagi keluarga Ibu Sumirah untuk mandiri dan meraih masa depan yang lebih cerah," ungkap Puji Mohamad, Ketua Kelompok 10.

Dengan tekad tersebut, Kelompok 10 Mampu Mengumpulkan donasi  sebesar Rp 1,5 juta kepada Ibu Sumirah. Bantuan ini diharapkan dapat menjadi batu pijakan untuk Ibu Sumirah memulai usaha kecil-kecilan dan meningkatkan pendapatan keluarga. Mereka juga membantu Ibu Sumirah untuk mengembangkan ide usaha dan melatih keterampilan dasar berwirausaha.

Tak lupa, untuk meringankan beban kebutuhan sehari-hari, Kelompok 10 juga memberikan bantuan ATK untuk anak bungsu ibiu sumirah bersekolah dan tidak lupa juga sembako berupa beras, minyak goreng, telur, dan gula. Senyum haru terbit di wajah Ibu Sumirah dan anak-anaknya saat menerima bantuan tersebut.

"Saya sangat bersyukur atas bantuan adik-adik mahasiswa UHAMKA. Bantuan ini bukan hanya meringankan beban kami, tapi juga memberikan harapan baru bagi keluarga kami. Anak saya akhirnya bisa melanjutkan pendidikan tidak hanya sampai SMP karena keterbatasan biaya tetapi insha allah berkat bantuan bisa sampai ke perguruan negeri," ujar Ibu Sumirah Yang diwakilkan Oleh Suaminya.

Kisah keluarga Ibu Sumirah dan kepedulian Kelompok 10 UHAMKA menjadi cermin nyata bahwa pendidikan dan kerja sama dapat menjadi kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Bantuan yang diberikan bukan hanya sekadar materi, melainkan semangat dan keyakinan bahwa setiap keluarga, tak terkecuali keluarga dhuafa, memiliki potensi untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kegiatan pemberdayaan kaum dhuafa yang dilakukan Kelompok 10 UHAMKA ini tentunya tidak berdiri sendiri. Kampus UHAMKA melalui mata kuliah Kemuhammadiyahan secara rutin menginspirasi mahasiswanya untuk menjadi agen perubahan sosial, menebar kebaikan, dan membawa cahaya harapan bagi mereka yang membutuhkan.

Dengan sinergi antara pendidikan, nilai-nilai Islam, dan semangat gotong royong, kisah keluarga Ibu Sumirah menjadi satu dari sekian banyak bukti bahwa kepedulian sekecil apapun dapat membuat perbedaan besar. Di sudut kota Jakarta Selatan, mimpi pendidikan anak-anak dhuafa kembali berkobar, berkat uluran tangan dan kepedulian mahasiswa UHAMKA.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline