Lihat ke Halaman Asli

Berubahnya Kebiasaan Warga Joglo terhadap Kebijakan Prokes Covid-19 yang Dibuat oleh Pemerintah

Diperbarui: 20 Januari 2023   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui bahwasanya kita telah mengalami yang namanya pandemi covid-19,dari awal covid-19 masuk ke Indonesia menuai banyak respon dari masyarakat khusus nya warga kelurahan joglo.pada saat covid menyebar di Indonesia yang awalnya dari 2 orang warga depok yang pergi dari luar negeri dan sempat berinteraksi dengan orang yang sudah terpapar covid-19.

Dari situlah covid ini mulai menyebar ke seluruh penjuru indonesia bahkan jakarta pernah menjadi daerah red zone karena makin banyak nya warga jakarta yang tertular virus ini.dari tahun awal covid ini masuk di Indonesia tahun 2020 awal sampai sekarang tahun 2023,hingga saat ini virus covid-19 sudah di ambang batas dan sebentar lagi Indonesia akan mencapai endemi.

Disini pemerintah tidak hanya diam saja,pemerintah memiliki peran yang sangat besar untuk mengurangi penyebaran virus covid-19 ini.pemerintah juga sudah banyak membuat kebijakan untuk memberantas kasus covid-19 ini.dari yang pertama yaitu selalu menjaga 3M,memakai masker,mencuci tangan dan menjaga jarak dan tidak lupa untuk vaksin.

Yang kedua yaitu ada kebijakan PSBB apa itu PSBB singkatan dari pembatasan sosial berskala besar dimana kebijakan pemerintah ini banyak mengandung pro dan kontra dikarenakan terhenti nya mobilitas sosial masyarakat yang biasanya melakukan kegiatan diluar rumah sedangkan ini diharuskan melakukan segala kegiatan dirumah dari bekerja,sekolah hingga pembelian barang kebutuhan sehari-hari.

menurut saya kebijakan ini jika ada solusinya seperti memberikan bantuan sosial kepada masyrakat yang kurang mampu sedangkan yang saya alami berbanding terbalik adanya bantuan sosial ini justru malah menjadi ladang korupsi bagi oknum yang kurang ajar. Yang selanjut nya ada PPKM,kebijakan ini sama dengan PSBB yang membedakan hanya penyebutan nya saja kebijakan nya hampir sama dengan PSBB,tetapi PPKM adalah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat

dari kejadian awal hingga akhir mengundang banyak respon dari warga joglo khusus nya.karena kebijakan prokes pemerintah yang mampu membuat warga joglo berubah kebiasaanya menjadi sangat drastis.warga joglo yang tadinya hidup aman tentram damai tibalah virus covid ini dan ditambah adanya kebijakan pemerintah yang makin merubah kebiasaan warga joglo.Dari berubah nya kebiasaan-kebiasaan tersebut saya dapat melihat bahwa ada beberapa dampak dari adanya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Yang pertama ada dampak positif,dampak positifnya yaitu :

  • Karena sudah merebaknya virus covid-19 ini maka PPKM dilaksanakan pememrintah menyarankan untuk work from home (WFH) banyak warga joglo yang makin banyak waktu di rumah.dengan makin banyak nya waktu dirumah semakn erat lah hubungan dengan keluarga karena banyak menghabiskan waktu dirumah bersama keluarga.
  • Makin sedikit jumlah korban yang terkena virus covid-19 khsusus nya di daerah joglo dan sekitarnya
  • Warga joglo juga saling menjaga dan membersihkan agar rumahnya steril dari virus covid-19 tidak hanya rumah saja bahkan hingga masjid juga ikut di sterilkan dan dibersihkan
  • Banyak warga joglo yang mulai rajin ibadah ke masjid karena ppkm ini walau beribadah dengan protokol yang ketat.
  • Ada juga yang sukses dengan penjualan makanan atau barang-barang yang dijual secara online dan masih banyak yang lainnya.

Yang kedua ada dampak negatif,dampak negatifnya yaitu :

  • Banyak warga joglo yang di PHK,karena dampak dari adanya covid-19 ini banyak perusahaan yang gulung tikar karena imbas dari covid-19,menurunnya keuangan perusahaan yang terpaksa banyak mem-PHK para pekerja nya.
  • karena kehilangan pekerjaan banyak warga joglo yang memutuskan untuk pergi ke kampung halaman nya masing-masing karena banyak yang kehilangan mata pencahariannya di joglo,karena beberapa ada yang bukan asli orang joglo.
  • Menurunnya kualitas pelajar karena harus belajar online,bukannya menggunakan waktu tersebut malah ada yang mengabaikannya dengan hanya tidur atau malah pergi bermain dibanding untuk belajar online.bahkan jika dari kalangan swasta bisa putus sekolah karena bayaran yang tetap berjalan namun tidak sesuai dengan apa yang di dapat oleh murid tersebut.
  • Kesulitan kuota internet dikarenakan masih banyak yang bahkan bisa makan untuk hari saja sudah beruntung di banding untuk membeli kuota internet.
  • Makin banyak nya perceraian karena banyak nya orang di PHK kesulitan biaya yang mengambil jalan pitas untuk bercerai dan masih banyak lainnya.

Jadi dari kejadian ini,dapat menyimpulkan bahwasanya tidak selamanya kebijakan itu berdanpak baik bagi masyarakat buktinya masih banyak warga yang mengeluh dengan adanya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah karena hanya memberikan kebijakan saja tidak memberi solusi.yang paling baik adalah mempersiapkan dengan matang kebijakan beserta solusinya agar tidak terjadi problematika diantara masyarakat, dari kelas atas,menengah hingga kelas bawah.semua rata mendapatkan kebijakan dan solusi yang sama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline