Lihat ke Halaman Asli

Shafa Ulfah Hasna Haniyyah

Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Lahirnya Kriminalitas dalam Dinamika Sosial Masyarakat Surabaya

Diperbarui: 10 Juni 2024   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dinamisnya kehidupan sosial tentunya berpengaruh terhadap perkembangan aktivitas masyarakat itu sendiri, yang tentunya dampak atau pengaruh yang dihasilkan tidak hanya berpengaruh terhadap satu bidang saja, melainkan hampir seluruh bidang kehidupan. Semakin mudahnya akses yang dimiliki atau diperoleh oleh seseorang terhadap sesuatu, tentunya hal tersebut berpengaruh dengan semakin mudahnya seseorang mendapatkan apa yang mereka inginkan. 

Begitu pun sebaliknya, semakin terbatasnya akses yang dimiliki atau diperoleh seseorang, ini akan berdampak pula terhadap semakin sulitnya seseorang dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bahkan tidak jarang, karena hal demikian kemudian turut memunculkan hal-hal yang tidak diinginkan dan cenderung terkesan negatif, guna memenuhi atau mendapatkan apa yang belum bisa seseorang itu peroleh. Salah satu dari banyak hal tersebut yang bisa dilihat ialah munculnya kriminalitas.

Kriminalitas dipahami sebagai segala bentuk tindakan melanggar hukum serta norma-norma yang ada dalam masyarakat, yang dianggap merugikan baik secara ekonomis, psikologis hingga sosial. 

Di samping itu, terdapat juga pengertian lain terkait kriminalitas menurut R. Susilo, secara sosiologis mengartikan kriminalitas adalah sebagai perbuatan atau tingkah laku yang selain merugikan penderita atau korban juga sangat merugikan masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan, ketenangan dan ketertiban (BAB II.pdf (unila.ac.id), tanpa tahun).

Kriminalitas tidak hanya dijumpai pada wilayah tertentu saja, melainkan hampir semua wilayah dapat dijumpai kriminalitas baik besar maupun kecil. Meskipun demikian, kerap kali yang dijadikan sorotan ialah pada wilayah-wilayah besar khususnya pada wilayah perkotaan. Hal demikian tidak menutup kemungkinan terjadi mengingat perkembangan kota yang kompleks tentunya juga berpengaruh pada masyarakatnya yang dinamis, yang tentunya akan terus berkembang mengikuti perkembangan wilayah yang mereka tinggali. 

Adanya perkembangan ini tidak urung menjadikan semua lingkup atau lapisan masyarakat didalamnya mampu mengimbangi. Ada juga beberapa diantaranya yang memang sulit untuk menjangkau hal-hal tersebut yang berakhir menjadikan masyarakat tersebut “tertinggal”, yang mana ini turut memberikan pengaruh pada berlangsungnya kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Sebagai salah satu kawasan yang cukup penting dalam perkembangan perkotaan, Surabaya tumbuh menjadi kota besar yang mencakup banyak hal di dalamnya mulai dari perkembangan ekonomi, politik, sosial dan sebagainya yang beragam. Beragamnya perkembangan beberapa aspek atau bidang kehidupan ini juga tidak luput dari peristiwa sejarah yang melatarbelakangi. 

Seperti yang kita ketahui, Surabaya termasuk dalam jajaran kota yang berperan penting dalam beberapa aspek, salah satunya dalam hal perekonomian. Perekonomian yang berlangsung di Surabaya ini pun beragam, mulai dari ekonomi dengan taraf lokal maupun internasional. 

Keberadaan dua perekonomian tersebut, dalam perkembangannya tidak terlepas pula dari adanya pengaruh budaya yang masuk ke wilayah Surabaya yang kemudian mengalami perkembangan secara kompleks menyatu dengan kebiasaan yang ada pada wilayah Surabaya sendiri.

Sebelum memasuki masa ekonomi liberal, Indonesia termasuk wilayah Surabaya telah mengalami adanya sistem tanam paksa. Penerapan sistem tanam paksa yang dimaksudkan mengadopsi sistem tanam paksa yang turut diterapkan oleh VOC sebelumnya. Yang menjadi pembeda, ialah dari segi pengawasan dimana penyerahan pada masa VOC tidak dilakukan pengawasan secara ketat oleh pegawai VOC, sedangkan untuk sistem tanam paksa ini, terkait pengawasan hingga pelaksanaannya diserahkan langsung kepada pemerintah kolonial. 

Meskipun demikian, adanya sistem tanam paksa ini juga turut membawa pengaruh yang cukup baik terutama dalam hal perekonomian, yang mana ini bisa dilihat turut menyumbang peningkatan volume perdagangan serta industri. Pada masa kolonial, Surabaya termasuk dalam jajaran kota penting yang berpotensi besar sebagai pusat pengelolaan dari sektor industri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline