Lihat ke Halaman Asli

Kilas Balik Kompasiana 2023

Diperbarui: 6 Januari 2024   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SS PLATFORM KOMPASIANA

Saya tidak terlahir dan berbakat menjadi seorang penulis, membutuhkan waktu yang lama untuk melahirkan satu judul tulisan, satu tulisan saja membutuhkan waktu berjam-jam bahkan sampai berhari-hari.

Saya bergabung di Kompasiana pada tanggal 23/12/2022, baru menyadari bahwa ada Kalaidoskop di Kompasiana tentang kilas balik Kompasiana 2023 dan pada tulisan saya mendapat keterbacaan tertinggi pada blog Contoh Soal Fiqih Ibadah untuk Kelas Idadiyah I dan II Diniyah Takmiliyah https://www.kompasiana.com/shafamarwa2574/64678a6f5479c35d83791412/contoh-soal-fiqih-ibadah-untuk-kelas-idadiyah-i-ii-diniyah-takmiliyah?utm_source=Twitter&utm_medium=Refferal&utm_campaign=Sharing_Desktop  meskipun tulisan itu bukan termasuk kategori pilihan.

SS PLATFORM KOMPASIANA

Kompasiana selalu memberikan apresiasi dan label pada setiap tulisan yang kita posting, apakah itu artikel biasa, pilihan dan sebagai artikel utama sebagai bentuk penghargaan kepada penulis dan itu sangat membuat bahagia, bila tulisan kita termasuk kategori artikel pilihan.

SS PLATFORM KOMPASIANA

Tetapi ketika tulisan yang dibuat tidak termasuk terhadap kategori pilihan apalagi sebagai artikel utama, saya sering berpikir keras apa penyebab dari pada tulisan tersebut tetapi sampai saat ini belum menemukan jawabannya.

Bercermin pada postingan Ivan Lanin

Pagi tadi saya membaca di X Twitter  dari postingan Ivan Lanin yang merupakan Wikipediawan yang mendirikan Nara bahasa yang mencintai bahasa Indonesia https://x.com/ivanlanin/status/1743044641791078678?s=20 bahwa Kita tidak jarang termangu menghadapi kertas kosong di depan aplikasi pengolah kata. Kepala riuh dengan ide, tetapi tiada satu huruf pun yang berhasil dituangkan. Bagaimana mengatasi kebuntuan penulis itu?    

Itu terjadi karena Block Writing yang sering terjadi kepada para penulis meskipun ia telah sering dan kontinyu menulis

Dari pengalaman yang ia tulis bahwa ia berusaha untuk disiplin dalam menulis sehari 300 sampai 500 kata perhari, meskipun sekarang sudah ada Chat bot, namun tidak memengaruhi kesemangatannya dalam berkonsisten dalam menulis.

Ia sering menuangkan ide-idenya lewat google teks yang memudahkan dalam menuangkan gagasannya yang ia dapati dari melihat, mendengar dan ia rasakan.

Sebagai upaya untuk menghindari kebuntuan menulis adalah dengan mencatat semua ide dan gagasan yang ia temui, jangan terlalu banyak berpikir dan tidak usah ingin sempurna.

Poin penting dari tulisan Ivan Lanin yang sangat mempercayai bahwa: "Tulisan yang tidak sempurna yang selesai itu lebih baik daripada tulisan yang sempurna tetapi tidak kunjung selesai".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline