Bulan puasa adalah bulan pengampunan dan penebusan dosa bagi setiap orang beriman yang menjalankannya, bukan saja menahan lapar dan dahaga dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, tetapi kita harus melatih kita dari segala hal yang membatalkan puasa yaitu dengan menahan emosi dengan penuh kesabaran.
Dengan menghindari kita dari akhlak madzmumah yaitu akhlak tercela karena dengan secara tidak langsung akan merusak ibadah puasa kita yang sedang kita jalankan hari ini.
Ada suatu penyakit dalam diri kita yang terkadang selalu datang ketika kita melihat kesuksesan orang lain dan kita berada jauh di bawah mereka, yaitu penyakit hasud dan dengki.
Dan pada bulan Ramadhan inilah adalah saat yang tepat kita meng-upgrade skill emosional dan skill spiritual kita ubah dari yang sebelumnya kurang baik menjadi lebih baik lagi, dengan mengasah skill hati kita selama bulan Ramadan semoga bisa terbiasa di bulan-bulan lainnya.
Tapi sebelumnya kita harus tahu apa itu dengki dan hasud:
Ini adalah hadist tentang Hasud dan dengki yang disampaikan oleh Abu Hurairah R.A., bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Jauhilah hasad/dengki karena hasad akan menghanguskan kebaikan-kebaikan sebagaimana api menghanguskan kayu bakar."
Dengki dan hasud adalah suatu arti yang tak dapat dipisahkan, menurut KBBI dengki itu adalah menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) karena iri yang amat sangat kepada keberuntungan orang lain.
Sedangkan hasud menurut KBBI adalah memiliki arti: dengki; iri hati; hasad;
Jadi hasud dan hasad memiliki arti yang sama dengan dengki, menurut KBBI.
Menurut Gurusiana.id hasad adalah sifat yang tidak suka bila melihat orang lain senang (berhasil/beruntung) dan gembira melihat orang lain susah (gagal/dapat musibah) sedangkan dengki adalah merupakan kelanjutan dari sifat hasad, meskipun ada arti yang sama hasud dan dengki memiliki perbedaan dalam penempatan perasaan dari manusia itu sendiri..
Apa sih bahayanya dari sifat hasud dan dengki?
Yang pertama adalah suatu sifat yang dibenci oleh Allah SWT yang dapat menghanguskan amalan kebaikan ibadah puasa kita yang telah dibangun secara susah payah, jangankan amalan kebaikan, amal burukpun akan dilipatgandakan. Hanguslah seperti daun kering dimakan api.
Sifat hasud dan dengki sangat dibenci oleh Allah SWT karena orang yang hasud bukan saja menjerumuskan dirinya kepada kehinaan, namun dampak dari hasud bisa menghancurkan kehidupan berumahtangga, bertetangga dan kehidupan sosial lainnya.
Sebab orang yang hasad akan merasa dirinya tidak cukup dan sangat tidak menyenangi terhadap apa yang orang lain miliki, karena merasa dirinya lebih baik dari pada orang lain.
Dan yang paling berbahaya dari sifat ini adalah ia ingkar terhadap apa yang sudah Allah anugerahkan dan tidak bersyukur terhadap pemberian Allah SWT.
Kedua, hati gelisah dan tidak tenteram
Ini terjadi karena kita selalu membanding-bandingkan kesuksesan kita dengan orang lain, yang merasa tidak puas dan tidak senang terhadap kebahagiaan yang orang lain miliki, sehingga timbul rasa negatif-negatif lainnya seperti menimbulkan rasa tidak pecaya diri dan merasa rendah diri.
Ketiga, akan berperilaku sombong yang membuat tidak disenangi oleh Allah dan orang lain
Sikap sombong timbul karena merasa diri paling benar dan paling tersegalanya, dan sifat sombong adalah perilaku yang sangat dibenci Allah SWT karena sifat ini cenderung tidak mau menerima kebenaran dan merasa pintar sendiri.
Sedangkan hanya Allahlah yang berhak memiliki dari sifat ini yaitu diambil dari Asmaul Husna/Nama-nama Allah yang baik yaitu: ALMUTAKABBIRU artinya Yang Maha Megah, Yang Mah mempunyai Kekuasaan, Kebesaran dan Kesombongan.
Keempat, dapat menimbulkan perpecahan, permusuhan, bahkan bisa menyebabkan adu domba dan saling fitnah .
Hasil akhir dari sifat hasud dan dengki yang palih tidak dikehendaki adalah menimbulkan perpecahan, permusuhan karena sangat mengganggu kehidupan bersosial sesama individu akibat dari selalu mencari celah-celah kesalahan orang lain dan merasa tidak suka melihat kebahagiaan mereka.
Dari keempat hal tersebut jelaslah bahwa sifat hasud dan dengki dapat merugikan kita, yaitu tentang hubungan kita dengan Allah dan hubungan kita dengan sesama manusia, dan dapat merusak kehidupan sosial serta kebaikan ibadah kita.
Berikut adalah cara untuk menghindari sifat hasud dan dengki, melansir dari cintalia.com
- Selalu mengingat kebesaran Allah SWT dengan memperbanyak beribadahDengan memperbanyak dzikir, shalat, baca Al Qur'an dan dawam wudhu, memperbanyak shalat sunnah, niscaya Allah akan menjaga hati menjadi tenang dan penuh kedamaian
- Menyadari tentang kesia-siaan hasadHarus ingat bahwa hasad sangat merugikan bukan saja merugikan kita tetapi merugikan orang lain.
- Memperbanyak bersyukurBersyukur adalah berterima kasih kepada Tuhan atas karunia yang telah diberikan, seperti diberikannya rasa nikmat, sehat dan bisa menjalani kehidupan dengan kelancaran. Bersyukur bisa dengan lisan, dan perbuatan. Dengan lisan selalu mengucap kalimah tahmid pada setiap kesempatan, apabila bersyukur dengan perbuatan yaitu kita bisa berbagi harta, ilmu dan tenaga. Dengan bersyukur in syaa Allah kenikmatan dan pahala akan berlipat ganda.
- Pelihara sifat rendah hati. Sifat rendah hati adalah sifat terpuji yang ditandai dengan sikap sederhana, sopan, tidak sombong, dan tidak takabur atau meningginkan dirinya dihadapan orang lain.
- Rajin membantu orang lain. Membantu orang lain akan membawa kebahagiaan tersendiri, membantu dalam segala hal dan situasi meskipun sedang berada dalam kesulitan.
- Menumbuhkan rasa saling menghormati. Sikap yang dapat menumbuhkan sikap toleran antar sesama dan meningkatakan rasa saling memiliki, memahami dan meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama.
- Tumbuhkan prasangka baik. Prasangka baik adalah sikap positif yang dapat membantu dalam berinteraksi dengan orang lain, diantaranya melihat niat baik orang lain dan tidak mencurigai orang lain secara berlebihan dan mengambil hikmah dalam setiap peristiwa.
Itulah bahaya dan cara untuk menghindari sifat hasud dan dengki, semoga setelah kita mengetahuinya dapat mencegah kita dari perbuatan tersebut.
Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mengupgrade diri kita menjadi lebih baik dan fokus pada pertumbuhan dan transformasi spiritual dengan menghilangkan sifat-sifat negatif dari dalam diri.
Buanglah sifat-sifat negatif dengan berkata, berbuat dan menjaga pikiran kita dengan hal-hal yang positif, diharapkan apabila perkataan, perbuatan dan pikiran kita positif akan lahir hal-hal yang positif datang terhadap kita.
Mengembangkan sikaf positif dengan selalu bersyukur kepada Allah SWT akan menjadikan kita versi diri kita yang lebih baik , senantiasa selalu mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan kontribusi terbaik bagi orang-orang yang berada di lingkungan kita.
Wallaahu'alamu bishshowaab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H